Selasa, 02 Desember 2008

WHO AM I ?


Siapakah aku ? Sebuah pertanyaan yang sangat sederhana . Hanya terdiri atas 11 huruf dengan 2 spasi yang dilengkapi dengan sebuah tanda tanya. Tetapi ketika pertanyaan itu terlontar, apa yang terjadi dengan otak kita ? Otak kita bergolak merespons pertanyaan tersebut, kemudian mencoba untuk medefinisikan siapa “aku” tersebut.
Apakah cukup pertanyaan tersebut dijawab dengan “aku” adalah seorang pelajar ? “aku” adalah seorang remaja ? “aku” adalah anak dari keluarga X ? “aku” adalah manusia berambut keriting, berhidung agak mancung ke dalam dengan warna kulit sawo matang dan warna mata cokelat kehitaman ? atau meminjam istilahnya SAMSON : “aku” adalah lelaki yang tak kenal lelah mencari wanita ? Cukupkah jawaban tersebut menggambarkan siapa “aku” yang sebenarnya ?
Sebagian dari kita mungkin akan melanjutkan langkah, dimana otak kita akan melakukan penggembaraan panjang nan berliku sehingga mungkin akan mencoba menemukan jawaban – jawaban siapa “aku” yang sesungguhnya. Dan jawaban tersebut diantaranya mungkin akan berkata demikian : “aku” adalah pemalas yang enggan melaksanakan tugas dan pekerjaan sehingga dalam hidup tidak pernah mempunyai rencana yang terprogram, akibatnya jika ada tugas yang diberikan tidak pernah terlaksana tepat waktu, “aku” adalah seorang pengecut yang tidak pernah berani menantang waktu dan rintangan utuk meraih sukses, “aku” adalah seorang pendosa yang setiap tarikan dan hembusan napas adalah kemaksiatan, “aku” adalah seorang pecundang yang selalu menyerah kalah sebelum “pertandingan” hidup dimulai, “aku” adalah seorang kapitalis yang selalu berpatokan bahwa uang adalah segalanya, sehingga setiap detik yang terlewat ditinjau dari sisi keuntungan semata, “aku” adalah seorang pengkhayal yang selalu berteman dengan mimpi – mimpi indah dalam tidur, tetapi tidak pernah berani berusaha untuk mewujudkan mimpi –mimpi itu menjadi kenyataan .Atau “aku” yang kita definisikan adalah sosok yang berkebalikan dari itu semua.
Sebuah film fiksi yang berjudul “Who Am I” yang dibintangi Jacky Chan yang mengilhami tulisan ini. Dalam film tersebut Jacky Chan berperan sebagai seorang prajurit yang mengemban misi tertentu, namun di tengah perjalanan mengalami kecelakaan. Kepalanya terbentur sesuatu sehingga menjadi amnesia. Akibatnya dalam perjalanan selanjutnya dia tidak tahu siapa dirinya sehingga setiap saat dia bertanya pada dirinya sendiri dengan kalimat “Who Am I”. Dan kalimat itu oleh suku primitif dijadikan namanya dalam ketidaktahuannya. Meskipun begitu ditengah ketidaktahuannya dia selalu berusaha untuk menjalankan hidup dengan baik sambil mencari jati diri yang sebenarnya. Dan singkat cerita akhirnya kepalanya terbentur sesuatu sehingga ingatannya kembali lagi dan sukses menjalankan misinya.
Kembali ke uraian awal tadi. Saya yakin bahwa kita bukanlah seorang yang menderita amnesia, sehingga sudah barang tentu kita tahu siapa “aku”. Selanjutnya tinggal kita cocokkan, apakah “aku” yang kita ketahui sudah sesuai dengan jalan yang kita yakini ? Jika sudah, ke depan kita tinggal memperbaiki kekurangan – kekurangan yang ada. Namun jika belum tentunya perlu waktu untuk mengubah segala hal yang keliru, sehingga tujuan yang akan kita capai menjadi lebih baik.
Akan tetapi menjadi celaka jika saat ini kita belum mengenal “aku” masing – masing dari diri kita. Mungkin ini adalah keadaan yang memang benar – benar dalam kondisi amnesia. Merujuk dari ceritanya Jacky Chan tadi, obat yang paling mujarab adalah dengan membenturkan kepala kita keras - keras di benda yang keras agar amnesia yang kita derita menjadi pulih kembali. Sehingga “aku” yang kita cari akan muncul kembali di dalam diri kita. Selamat mencoba..............Resiko ditanggung penumpang.

Senin, 16 Juni 2008

Saya Belajar......

Saya belajar . . . . . . .

Bahwa saya tidak dapat memaksa orang lain untuk mencintai saya

Saya hanya dapat melakukan sesuatu untuk orang yang saya cintai

Saya belajar . . . . . . .

Bahwa butuh waktu bertahun-tahun untuk membangun kepercayaan

Dan hanya beberapa detik saja untuk menghancurkannya

Saya belajar . . . . . . .

Bahwa sahabat terbaik selalu ada bersama saya

Untuk dapat melakukan banyak hal

Dan kami selalu selalu mempunyai waktu terbaik untuk berbagi rasa

Saya belajar . . . . . . . .

Bahwa orang yang saya kira adalah jahat

Justru adalah orang yang membangkitkan semangat hidup saya kembali

Serta orang yang begitu perhatian sama saya

Saya belajar . . . . . . . .

Bahwa persahabatan sejati senantiasa bertumbuh

Walaupun dipisahkan oleh jarak yang jauh

Beberapa diantaranya menciptakan cinta yang sejati

Saya belajar .............

Bahwa jika seseorang tidak menunjukkan perhatian

Sebagaimana yang saya inginkan

Bukan berarti dia tidak tidak mencintai saya

Saya belajar . . . . . . .

Bahwa sebaik-baiknya pasangan itu

Mereka pasti pernah melukai perasaan saya

Dan untuk itu saya harus memaafkannya

Saya belajar . . . . . . .

Bahwa saya harus bisa mengampuni diri sendiri dan orang lain

Jika tidak ingin dikuasai oleh perasaan bersalah terus menerus

Saya belajar . . . . . . .

Bahwa lingkungan dapat mempengaruhi kepribadian saya

Namun saya harus bisa lebih bertanggung jawab

Untuk apa yang telah saya lakukan

Saya belajar . . . . . . .

Bahwa dua manusia dapat melihat satu benda yang sama

Tapi boleh jadi memiliki dua sudut pandang yang berbeda

Saya belajar . . . . . . . .

Tidak ada yang instant atau serba cepat didunia ini

Semua membutuhkan proses dan pertumbuhan

Kecuali bila saya ingin sakit hati . . . .

Saya belajar . . . . . . . .

Bahwa saya harus memilih

Apakah menguasai sikap dan emosi

Ataukah sikap dan emosi itu yang akan menguasai saya

Saya belajar . . . . . . . .

Bahwa saya punya hak untuk marah

Tetapi itu bukan berarti

Saya harus benci dan berlaku bengis pada orang lain.

Saya belajar . . . . . . . . .

Bahwa kata-kata manis tanpa tindakan

Adalah saat perpisahan dengan seseorang

Yang benar-benar sangat saya cintai

Saya belajar . . . . . . . . . .

Bahwa orang-orang yang saya kasihi

Justru sering kali diambil segera

Dari kehidupan saya

Love doesn't make the world go round.

Love is what makes the ride worth while

RENCANA TUHAN PASTI INDAH

Ketika aku masih kecil, waktu itu ibuku sedang menyulam sehelai kain. Aku yang sedang bermain di lantai, melihat ke atas dan bertanya, apa yang ia lakukan. Ia menerangkan bahwa ia sedang menyulam sesuatu di atas sehelai kain. Tetapi aku memberitahu kepadanya, bahwa yang kulihat dari bawah adalah benang ruwet.

Ibu dengan tersenyum memandangiku dan berkata dengan lembut: "Anakku, lanjutkanlah permainanmu, sementara ibu menyelesaikan sulaman ini; nanti setelah selesai, kamu akan kupanggil dan kududukkan di atas pangkuan ibu dan kamu dapat melihat sulaman ini dari atas."Aku heran, mengapa ibu menggunakan benang hitam dan putih, begitu semrawut menurut pandanganku.

Beberapa saat kemudian, aku mendengar suara ibu memanggil; " Anakku, mari kesini, dan duduklah di pangkuan ibu. " Waktu aku lakukan itu, aku heran dan kagum melihat bunga-bunga yang indah, dengan latar belakang pemandangan matahari yang sedang terbit, sungguh indah sekali. Aku hampir tidak percaya melihatnya, karena dari bawah yang aku lihat hanyalah benang-benang yang ruwet.

Kemudian ibu berkata:" Anakku, dari bawah memang nampak ruwet dan kacau, tetapi engkau tidak menyadari bahwa di atas kain ini sudah ada gambar yang direncanakan, sebuah pola, ibu hanya mengikutinya. Sekarang, dengan melihatnya dari atas kamu dapat melihat keindahan dari apa yang ibu lakukan. Sering selama bertahun-tahun, aku melihat ke atas dan bertanya kepada Allah; "Allah, apa yang Engkau lakukan? " Ia menjawab: " Aku sedang menyulam kehidupanmu." Dan aku membantah," Tetapi nampaknya hidup ini ruwet, benang-benangnya banyak yang hitam, mengapa tidak semuanya memakai warna yang cerah?" Kemudian Allah menjawab," Anakku, kamu teruskan pekerjaanmu, dan Aku juga menyelesaikan pekerjaanKu di bumi ini.

Satu saat nanti Aku akan memanggilmu ke sorga dan mendudukkan kamu di pangkuanKu, dan kamu akan melihat rencanaKu yang indah dari sisiKu."


"Ya Allah, Ajari Kami Ingat Kepada-Mu, Bersyukur & Khusyu' Beribadah"

KISAH KEPOMPONG

Seorang menemukan kepompong seekor kupu-kupu. Suatu hari lubang kecil muncul. Dia duduk dan mengamati dalam beberapa jam kupu-kupu itu ketika dia berjuang dengan memaksa dirinya melewati lubang kecil itu. Kemudian kupu-kupu itu berhenti membuat kemajuan. Kelihatannya dia telah berusaha semampunya dan dia tidak bisa lebih jauh lagi.


Akhirnya orang tersebut memutuskan untuk membantunya, dia ambil sebuah gunting dan memotong sisa kekangan dari kepompong itu. Kupu-kupu tersebut keluar dengan mudahnya. Namun, dia mempunyai tubuh gembung dan kecil, sayap2 mengkerut. Orang tersebut terus mengamatinya karena dia berharap bahwa, pada suatu saat, sayap-sayap itu akan mekar dan melebar sehingga mampu menopang tubuhnya, yg mungkin akan berkembang dalam beberapa waktu.


Semuanya tak pernah terjadi. Kenyataannya, kupu-kupu itu menghabiskan sisa hidupnya merangkak di sekitarnya dengan tubuh gembung dan sayap-sayap mengkerut. Dia tidak pernah bisa terbang. Yang tidak dimengerti dari kebaikan dan ketergesaan orang tersebut adalah bahwa kepompong yg menghambat dan perjuangan yg dibutuhkan kupu-kupu untuk melewati lubang kecil adalah jalan Tuhan untuk memaksa cairan dari tubuh kupu-kupu itu ke dalam sayap-sayapnya sedemikian sehingga dia akan siap terbang begitu dia memperoleh kebebasan dari kepompong tersebut.


Kadang-kadang perjuangan adalah yang kita perlukan dalam hidup kita. Jika Tuhan membiarkan kita hidup tanpa hambatan, itu mungkin melumpuhkan kita. Kita mungkin tidak sekuat yg semestinya kita mampu. Kita mungkin tidak pernah dapat terbang.

· Saya memohon Kekuatan ..Dan Tuhan memberi saya kesulitan-kesulitan untuk membuat saya kuat.

· Saya memohon Kebijakan ... Dan Tuhan memberi saya persoalan untuk diselesaikan.

· Saya memohon Kemakmuran .... Dan Tuhan memberi saya Otak dan Tenaga untuk bekerja.

· Saya memohon Keteguhan hati ... Dan Tuhan memberi saya Bahaya untuk diatasi.

· Saya memohon kebahagiaan dan cinta kasih...Dan Tuhan memberikan kesedihan-kesedihan untuk dilewati.

· Saya memohon Cinta .... Dan Tuhan memberi saya orang-orang bermasalah untuk ditolong.

· Saya memohon Kemurahan/kebaikan hati.... Dan Tuhan memberi saya kesempatan-kesempatan.
Saya tidak memperoleh yg saya inginkan, saya mendapatkan segala yang saya butuhkan.

KETIKA ALLAH BERKATA TIDAK

* Ya Allah ambillah kesombonganku dariku. Allah berkata, "Tidak. Bukan Aku yang mengambil, tapi kau yang harus menyerahkannya."

* Ya Allah sempurnakanlah kekuranganku. Allah berkata, "Tidak. Jiwamu telah sempurna, tubuhnya hanyalah sementara."

* Ya Allah beri aku kesabaran. Allah berkata, "Tidak. Kesabaran didapat dari ketabahan dalam menghadapi cobaan; tidak diberikan, kau harus meraihnya sendiri."

* Ya Allah beri aku kebahagiaan. Allah berkata, "Tidak. Kuberi keberkahan, kebahagiaan tergantung kepadamu sendiri untuk menghargai keberkahan itu."

* Ya Allah jauhkan aku dari kesusahan. Allah berkata, "Tidak. Penderitaan menjauhkanmu dari jerat duniawi dan mendekatkanmu pada Ku."

* Ya Allah beri aku segala hal yang menjadikan hidup ini nikmat. Allah berkata, "Tidak. Aku beri kau kehidupan supaya kau menikmati segala hal."

* Ya Allah bantu aku MENCINTAI orang lain, sebesar cintaMu padaku. Allah berkata...

"Akhirnya kau mengerti !"

Kadang kala kita berpikir bahwa Allah tidak adil, kita telah susah payah memanjatkan doa, meminta dan berusaha, pagi-siang-malam, tapi tak ada hasilnya. Kita mengharapkan diberi pekerjaan, puluhan-bahkan ratusan lamaran telah kita kirimkan tak ada jawaban sama sekali, orang lain dengan mudahnya mendapatkan pekerjaan. Kita sudah bekerja keras dalam pekerjaan, tapi justru orang lain yang mendapatkannya - tanpa susah payah.

Kita mengharapkan diberi pasangan hidup yang baik dan sesuai, berakhir dengan penolakkan dan kegagalan, orang lain dengan mudah berganti pasangan. Kita menginginkan harta yang berkecukupan, namun kebutuhanlah yang terus meningkat.

Coba kita bayangkan diri kita seperti anak kecil yang sedang demam dan pilek, lalu kita melihat tukang es. Kita yang sedang panas badannya merasa haus dan merasa dengan minum es dapat mengobati rasa demam (maklum anak kecil). Lalu kita meminta pada orang tua kita (seperti kita berdoa memohon pada Allah) dan merengek agar dibelikan es. Orang tua kita tentu lebih tahu kalau es dapat memperparah penyakit kita. Tentu dengan segala dalih kita tidak dibelikan es. Orangtua kita tentu ingin kita sembuh dulu baru boleh minum es yang lezat itu.

Begitu pula dengan Allah, segala yang kita minta Allah tahu apa yang paling baik bagi kita. Mungkin tidak sekarang, atau tidak di dunia ini Allah mengabulkannya. Karena Allah tahu yang terbaik yang kita tidak tahu.

Kita sembuhkan dulu diri kita sendiri dari "pilek" dan "demam".... dan terus berdoa.

FIVE SIMPLE RULES TO BE HAPPY.

Lima peraturan sederhana untuk hidup bahagia.

Remember the five simple rules to be happy:
Ingatlah lima peraturan sederhana ini untuk hidup bahagia.

1. Free your heart from hated.
Bebaskan dirimu dari kebencian

2. Free your mind from worries.
Bebaskan pikiranmu dari kesusahan.

3. Live simply.
Hiduplah secara sederhana.

4. Give more.
Berilah lebih.


5. Expect less.
Kurangilah harapan.

No one can go back and make a brand new start.
Tiada seorangpun yang bisa kembali dan mulai baru dari awal.

Anyone can start from now and make a brand new ending.
Setiap orang dapat mulai saat ini dan melakukan akhir yang baru.

God didn't promise days without pain,
laughter without sorrow,
sun without rain,
but He did promise strength for the day,
comfort for the tears,
and light for the way.
Tuhan tidak menjanjikan hari2 tanpa sakit,
tertawa tanpa kesedihan,
matahari tanpa hujan,
tetapi Dia menjanjikan kekuatan untuk hari itu,
kebahagiaan untuk air mata,
dan terang dalam perjalanan.

Disappointments are like road humps,
they slow you down a bit
but you enjoy the smooth road afterwards.
Kekecewaan bagai "polisi tidur",
ini akan memperlambatmu sedikit
tetapi kau selanjutnya akan menikmati jalan rata.


Don't stay on the humps too long. Move on!
Jangan tinggal terlalu lama saat ada "polisi tidur". Berjalanlah terus !

When you feel down because you didn't get what you want,
just sit tight and be happy,
because God is thinking of something better to give you.
Ketika kau kecewa karena tidak memperoleh apa yang kau kehendaki,
terimalah dan bergembiralah,
karena Tuhan sedang memikirkan sesuatu yang lebih baik untuk dirimu.

When something happens to you, good or bad, consider what it means....
Saat terjadi sesuatu padamu, baik atau buruk, pertimbangkanlah
artinya ....

There's a purpose to life's events, to teach you how to laugh more
or not to cry too hard.
Ada suatu maksud untuk setiap kejadian dalam kehidupan,
mengajarmu bagaimana lebih seringkali tertawa atau tidak terlalu
keras menangis.

You can't make someone love you,
all you can do is be someone who can be loved,
the rest is up to the person to realise your worth.
Kau tidak dapat memaksa seseorang mencintaimu,
apa yang dapat kau perbuat hanyalah membiarkan dirimu untuk dicintai,
selebihnya ada pada orang itu untuk menilai dirimu.

The measure of love is when you love without measure.
Ukuran cinta adalah saat kau mencintai tanpa batas.

In life there are very rare chances
that you'll meet the person you love and loves you in return.
Dalam kehidupan jarang akan kau temui seseorang
yang kaucintai dan orang itu mencintaimu juga.

So once you have it don't ever let go,
the chance might never come your way again.
Jadi sekali kau memperoleh cinta jangan lepaskan,
ada kemungkinan cinta itu tidak datang kembali.

It's better to lose your pride to the one you love,
than to lose the one you love because of pride.
Lebih baik kehilangan harga dirimu kepada orang yang mencintaimu,
daripada kehilangan orang yang kaucintai karena harga dirimu.


We spend too much time looking for the right person to love
or finding fault with those we already love,
when instead we should be perfecting the love we give.
Kita terlalu mem-buang2 waktu untuk men-cari2 orang yang sesuai
untuk dicintai
atau melihat kesalahan2 pada orang yang telah kita cintai,
dari pada malah seharusnya kita menyempurnakan cinta yang kita berikan.

When you truly care for someone,
you don't look for faults,
you don't look for answers,
you don't look for mistakes.
Jika kau sungguh2 peduli pada seseorang,
janganlah kau men-cari2kekurangan2nya ,
kau jangan men-cari2 alasan,
kau jangan men-cari2 kesalahan2nya.

Instead,
you fight the mistakes,
you accept the faults,
and you overlook the excuses.
Malahan,
kau atasi kesalahan2 itu,
kau terima kekurangan2 itu
dan jangan kau hiraukan alasan2 itu.

Never abandon an old friend.
You will never find one who can take his place.
Jangan pernah meninggalkan rekan lama.
Kau tidak akan pernah men-dapat penggantinya.

Friendship is like wine, it gets better as it grows older.
Persahabatan adalah bagai anggur, tambah lama akan tambah baik.

Selasa, 05 Februari 2008

VALENTINE DAY FOR ALL OF YOU

Hari ini sama seperti penduduk lain di biosfer ini, mungkin telah kau tunggu berhari-hari yang lalu, atau malah sudah beberapa minggu atau bulan yang lalu. Sebenarnya menurut aku hari ini tidaklah istimewa (mungkin karena aku katrok.....). Konon hari ini adalah hari kasih sayang sedunia. Wuiiih....happy dong! Aku yakin banyak diantara kalian yang belum tau kenapa hari ini diperingati sebagai hari valentine ? Hari valentine dawali dari sebuah legenda Santo Valentinus yang dibunuh oleh Kaisar Klaudius pada abad ke-3 Masehi pada tanggal 14 Februari. Maka di Jerman Hari Valentine adalah hari peringatan akan penderitaan dan kematian Santo Valentinus sehingga dianggap sebagai Hari Kecelakaan, Hari Kemalanagan, dan Hari Kerugian, tetapi di Inggris, Perancis, dan Amerika dianggap sebagai Hari Kasih Sayang, mengapa? Karena sebelum meninggal Santo Valentinus menulis “surat cinta” kepada umat. Dalam suratnya ia menasehati umatnya agar tetap saling “mengasihi dan menyayangi”. Nah, ini yang kemudian mendasari orang Inggris dan Amerika untuk menjadikan hari tersebut sebagai hari Kasih Sayang. Dan akibat globalisasi kebiasaan mereka menyebar sampai ke seluruh penjuru dunia. Dan di Indonesia sendiri bisa kita lihat sebelum hari itu tiba di mal-mal, supermaket, sampai warungnya mpok minah disana ada gebyar-gebyar tulisan gede “Happy Valentine Day” dan tentunya di dalamnya dijual pernak pernik yang berbau valentine, mulai dari kartu ucapan (tapi ini biasanya nggak laku-laku amat karena udah kalah dengan SMS), kado-kado, pita, baju, gelas, cangkir, bantal, bunga, dan seabrek lainnya yang biasanya berwarna pink alias merah jambu, dsb. Tapi yang paling menarik adalah di sana mesti banyak didominasi coklat, mulai dari yang harga strata pelajar sampai yang strata konglomerat. Namun bukan harganya yang membuat aku tertarik, lalu apanya ? Ya.....coklatnya itu. Kenapa harus coklat ? Coklat merupakan hasil olahan biji tumbuhan coklat yang dalam bahasa kerennya Theobroma cacao merupakan tumbuhan dengan vegetasi pohon ber-ordo Malvales dan ber-familia Sterculiacea, masih bersaudara dekat dengan jati belanda dan jangkang atau kepuh. Eh....sorry jadi ngelantur ke taksonomi tumbuhan. Ok, kembali ke pembicaraan awal dilihat dari nama ilmiahnya tumbuhan itu sering pula disebut cacao dan di dalam bijinya terdapat zat penikmat berupa zat theobromin seperti pada kopi (cafein) dan teh (tein), zat tersebut konon dari hasil penelitian dalam kadar tertentu dapat merangsang otak mengeluarkan endorfin yang akan membuat seseorang merasa lebih nyaman, rileks, merasakan cinta, merasakan kasih sayang. Nah....pembaca baru tau kan itu alasannya. Ini ilmiah lho ! Yang tidak ilmiah menurut aku adalah apakah hanya coklat satu-satunya yang bisa membuat seseorang menjadi sayang pada seseorang ? Apakah dengan beberapa gigitan kemudian sim salabim seseorang langsung punya rasa sayang ? Apakah dengan coklat yang beberapa gigit kemudian habis begitu saja, bisa digunakan sebagai tolok ukur kasih sayang ? Dan seberapa besar pula zat theobromin itu punya pengaruh terhadap pelepasan endorfin ditinjau dari coklat yang dikonsumsi waktu itu ? Sedemikian signifikankah ? Itu yang sampai sekarang masih menjadi pertanyaan mendasar bagiku. Tapi dunia sudah terlanjur memvonis bahwa valentine = coklat = warna merah muda. Silakan orang umum berpersepsi begitu. Dan karena aku nggak setuju-setuju amat (setujunya hanya beberapa persen aja) maka aku saat ini nggak punya coklat untukmu (wah...pelit ya....). Mungkin senyum yang tulus dan ikhlas dari hati aja (bukan senyum yang dibuat-buat, bukan senyum yang basa-basi) yang bisa aku berikan sebagai tanda kasih sayangku (menurutku ini lebih berharga dibanding satu-dua batang coklat meski dari coklat yang bermerk sekalipun ! ya...setidaknya itu menurut aku).

Sebenarnya sih aku akan memberi surprise kado hari ini dengan seuntai tasbih dari deretan manik nan indah, agar kamu bisa senantiasa mengasihi dan menyayangi Allah swt dalam setiap detak jantungmu. Tapi........aku pikir biar saja kamu temukan sendiri manik-manik itu, mungkin dari deretan gigimu yang berjumlah 32 plus 1 lidah (jadi 33 buah kan) yang senantiasa meafadzkan tasbih, tahmid, dan takbir disetiap akhir sholatmu adalah untaian tasbih terbaik bagimu.

Sebenarnya aku juga ingin memberikan kado mewah di hari ini sebuah sajadah nan wangi, agar kamu bisa senantiasa mengasihi dan menyayangi Allah swt dalam setiap rukuk sujudmu. Tapi....aku pikir biar saja kamu temukan sediri sulaman-sulaman sutra itu, mungkin sudah ada dalam hamparan lembar-lembar hatimu yang tidak henti-hentinya mengingat akan ke-esaan Ilahi robi.

Sebenarnya aku juga ingin memberikan kado istimewa di hari ini sebuah mukena terputih yang pernah tercipta untuk menggantikan mukenamu yang telah lusuh karena senantiasa kau pakai untuk membasuh dosa dan khilafmu, agar kamu senantiasa mengasihi dan menyayangi Allah swt dalam setiap desah nafasmu. Tapi......aku pikir biar saja kamu temukan sendiri kain yang telah terajut sempurna dengan renda-renda itu, mungkin dalam kesucian niat setiap amalanmu yang tiada henti-hentinya mengalir dalam menghiasi hidupmu.

Ah....kenapa hari kasih sayang harus dihubungkan dengan Allah segala. Pasti kamu mengatakan bahwa aku sok suci, sok religius, sok hebat dan sok-sok yang lain. Enggak.....karena menurutku jika kamu sayang sama Allah, rasa sayang yang lainpun pasti ikut (mau dengan ortu, saudara, teman, bahkan orang terdekat). Ibarat kalian membuat sebuah tempat tidur rasa sayang pada Allah adalah ranjangnya, rasa sayang yang lain adalah kolongnya. Jadi ketika ranjang sudah jadi tanpa kau buat kolongpun akan tercipta dengan sendirinya. Mudeng nggak ?.......

Apalagi yang bisa aku hadiahkan padamu hari ini ?...Nggak tau lagi. Namun yang perlu diingat olehmu bahwa dalam konsep Islam peringatan Hari Valentine itu nggak ada (karena ini sebenarnya adalah budaya orang Kristiani). Nah, dalam Islam yang dimaksud hari kasih sayang adalah hari-hari yang telah dan yang akan kita dilalui setiap harinya.

So...everyday is valentine day.

GONG XI FA CAI

Menarik jika kita sering mengikuti bagaimana tradisi masyarakat Thionghoa yang hidup di manapun dia tinggal. Tradisi nenek moyang yang berupa pernak-pernik menyambut tahun baru mereka sangat dipegang teguh. Segala sesuatunya dipersiapkan secara detail. Ada kue kranjang sebagai salah satu makanan yang khusus ada jika tahun baru imlek datang. Bagaimana mereka juga menyiapkan angpao yang akan dibagikan ke kerabat dekat atau ke orang-orang yang membutuhkan. Kesenian barongsai merupakan hal wajib yang tidak boleh tidak ada. Sembahyang di klenteng juga banyak sekali ritual yang mereka lakukan, mulai dari bakar dupa, bakar uang-uangan dari kertas khusus untuk menghormat dewa dewi (ada dewa bumi, dewa langit, dewi Kwan Im, dsb), menyediakan lilin yang sudah diberi nama dengan ukuran yang amat besar (bahkan harganya ada yang sampai jutaan rupiah), serta ritual lain yang penulis sendiri tidak tahu. Tidak hanya itu ketika malam tahun baru imlek juga tidak boleh menyapu lantai rumah dengan maksud agar rejekinya tidak banyak yang hilang. Kemudian ada lagi ritual untuk membuang ci swak (sengkala/halangan) dengan melepas burung, kura-kura, atau hewan lain. Ah....pokoknya banyak sekali ritual yang mereka lakukan. Namun yang perlu kita ambil hikmahnya dari itu semua adalah mereka melakukannya tidak dalam rangka hura-hura semata, tetapi lebih pada pengabdian hambanya terhadap Sang Pencipta serta penghormatan anak cucu terhadap leluhurnya yang telah meninggal.

Yang tidak kalah menarik di tuhun baru imlek mesti banyak sekali ahli hong shui, feng shui dsb yang kemudian menerawang dengan mata batin dan logikanya bagaimana tahun yang akan datang itu harus dijalani, dan masyarakat Thionghoa rata percaya betul terhadap apa yang diprediksikan itu, meskipun orang tersebut sudah sangat modern. Ini yang mungkin kita ambil sisi positifnya. Kita sebagai orang jawa yang mengaku modern dengan santainya banyak sekali telah meninggalkan kebudayaan jawa yang sebenarnya adiluhung dan sesuai dengan perkembangan jaman. Contoh kecil saja banyak dari kita yang sudah tidak bisa mambaca huruf jawa, dan masih banyak contoh yang lain (kalau saya tulis malah akan menjadi malu sendiri kita). Mereka tidak demikian dimanapun mereka berada di belahan bumi ini mereka masih sangat menjunjung tinggi tradisi nenek moyang mereka.

Satu hal lagi jika pada tahun baru imlek sudah dapat dipastikan akan turun hujan. Hal ini menurut kepercayaan sebagai pertanda baik bagi keberuntungan mereka (masyarakat thionghoa). Baik itu dalam karir, jodoh, rezki, maupun hal positif yang lain.

Tahun ini menurut mereka adalah Tahun Tikus dengan Unsur Tanah. Memang binatang itu kecil secara fisik, tapi sebenarnya ia punya daya besar. Ia juga hewan yang licik. Lihat saja, ia suka mengobrak-abrik sesuatu tanpa merasa bersalah. So...apakah sifat itu akan berpengaruh di sepanjang tahun ini...? Hanya Allah yang tahu. Namun semoga tidak.

Selain dari itu ada dua falsafah yang menarik bagi penulis. Yang pertama bahwa warga Thionghoa mepunyai simbol Naga Yang Melingkari Dunia. Artinya mereka punya prinsip, dengan sumber daya manusia yang jumlahnya sampai tahun ini sudah diatas 1 Milyar, maka mereka harus mampu keluar dari negara asal dan menyebar ke seluruh penjuru dunia. Tidak hanya itu, naga mempunyai kuku yang tajam sehingga dimanapun dia berada dia akan punya pengaruh yang kuat. Di Indonesia yang menguasai perekonomian adalah warga thionghoa (yang lebih konkret di Magelang hampir semua pabik besar adalah milik mereka, pertokoan, dan bidang perekonomian lain adalah milik mereka). Kita pribumi hanya kebagian yang sedikit saja, tapi kita tetap diam, karena kita lebih memilih falsafah Diam Itu Emas. Falsafah yang kedua adalah sebuh kalimat “Gunung Tidak Perlu Tinggi Yang Penting Ada Dewanya, Sungai Tidak Perlu Dalam Yang Penting Ada Naganya”. Untuk falsafah ini ada kandungan makna yang sangat mendalam (nah....ini tugas pembaca untuk mencari sendiri makna tersebut).

Sama seperti tahun-tahun baru lain baik itu tahun baru Masehi ataupun tahun baru Islam yang terpenting sebenarnya adalah bagaimana kita mampu mereflksi diri kita sendiri. Apa yang sudah kita lakukan selama satu tahun kemarin? Kekurangan apa yang kita lakukan? Dan rencana apa dalam satu tahun ke depan? Mungkin penulis hanya akan mengingatkan tidak ada salahnya jika di Tahun Baru Imlek ini, kita mengingat do’a Nabi untuk memulai hari tiap harinya (semoga ini dapat menjadi sebagian kecil refleksi diri dan harapan kita selama setahun ke depan). Empat hal yang beliau panjatkan dalam doanya yaitu, permintaan rizki yang halal dan berkah,permintaan ilmu yang manfaat,permintaan diterima amalan-amalannya, serta permintaan diberi keselamatan dan perlindungan. Gong Xi Fa Cai...Gong Xi...Gong Xi.....Gong.

The Power of N-Ach

Need for Achievement (disingkat n-ach) atau kebutuhan untuk berprestasi diintrodusir oleh David Mc C Lellant setelah meneliti masalah motivasi sejak tahun 1950-an. Menurut dia, n-ach merupakan “virus” yang bisa dikembangbiakkan dari satu orang ke orang lain.

“Virus” tersebut dapat dikembangbiakkan atau istilah kedokterannya ditularkan misalnya melalui cerita-cerita atau dongeng yang mengandung optimisme tinggi, keberanian mengubah nasib, dan sikap pantang menyerah. Bukannya cerita atau dongeng yang meninabobokkan sehingga kita menjadi terlena dan cenderung menjadi generasi “instant”. Cerita atau dongeng tersebut bisa saja dilakonkan atau dipentaskan dalam bentuk sinetron atau acara di layar televisi, sehingga banyak orang yang kemudian akan terjangkiti “virus” tersebut. Tetapi sayang sinetron-sinetron atau acara yang selama ini beredar di televisi bukanlah sinetron atau acara yang memiliki nilai n-ach yang tinggi, kaluapun ada hanya beberapa acara saja, itupun dengan intensitas yang rendah. Kalau boleh saya sebut acara Kick Andy salah satu contohnya, kita dapat mengambil ide, kreativitas, inspirasi, dan motivasi dari sana (lebih lanjut nantikan tulisan saya tentang acara ini terkait dengan inspirasi dan motivasi)

Dan sayangnya lagi, salah satu problem di negara berkembang termasuk Indonesia adalah rendahnya factor n-ach dalam masyarakat, sehingga semangat untuk mencapai prestasinya pun sangat rendah. Sampel kecilnya adalah populasi di sekolah ini. Saya merasa sudah terlalu banyak memberikan motivasi-motivasi baik lisan mapun tulisan (termasuk tulisan ini), peluang, kesempatan, dan fasilitas-fasilitas lain tetapi masyarakat di komunitas sekolah ini ternyata tidak tergerak untuk memanfaatkannya.

Saya kemudian menyimpulkan bahwa masyarakat di komunitas sekolah ini tergolong “organisme” yang “resistant”, alis kebal, sehingga ketika “virus” semangat untuk berprestasi itu dicoba untuk diinveksikan atau dijangkitkan pada jiwa masyarakat sekolah ini, tetap saja tidak ada respon atau reaksi dari “virus” tersebut. Padahal dosis “virus” yang disebarkan sudah tergolong dosis tinggi dan hanya boleh diresepkan oleh “dokter” spesialis.

So…..seperti tulisan saya di From Zero To Hero, masyarakat di sekolah ini memang lebih senang menjadi pecundang dibandingkan keinginan menjadi pemenang. Padahal saya mengharapkan masyarakat di sekolah ini dapat menjemput masa depan dengan tenang dan penuh kepastian, melalui prestasi-prestasi yang membanggakan.

Saya yakin bahwa masyarakat di sekolah ini sebenarnya punya talenta dan potensi untuk berprestasi, hanya bagaimana saja masyarakat di sekolah ini memanfaatkan talenta dan potensi tersebut secara maksimal.

Sebagai kata akhir di tulisan saya ini. Untuk perumpamaan saya melihat kalian adalah sekelompok elang yang mampu terbang sangat tinggi. Kalian bukan sekelompok ayam. Ayam matinya karena dipotong. Elang matinya karena usia tua setelah terbang tinggi menjelajahi dunia. Sekali lagi, kalian adalah elang bukan ayam. Dan jangan pernah mau menjadi ayam…(kalau dengan kata-kata inipun kalian tidak terjangkiti “virus” n-ach….kalian memang benar-benar orang yang sudah kebal).

Rabu, 02 Januari 2008

Penggalan Perjalanan

Aku baru saja terlelap ketika Debby yang duduk di belakangku berteriak “Pak, ada bintang jatuh!”. Mataku masih terlalu berat untuk melihat meskipun akhirnya terbuka juga. “Mana ? saya tidak melihat” kataku disertai rasa tidak percaya. “Tadi aku lihat” kata Debby meyakinkan. Dengan mata masih sipit aku coba menatap langit. Ah …. hanya bintang yang nampak, ditemani gelapnya malam serta lampu-lampu listrik yang seolah berkejaran di luar jendela. Kini mataku sudah 100% bulat untuk bisa melihat dengan jelas.
Ketika kulihat arlojiku menunjukkan 01.45 WIB. “Masih ada waktu untuk memejamkan mataku kembali sebelum sampai di tujuan” gumamku dalam hati. Namun mata ini seolah tak mau dipejamkan lagi, sambil sesekali kulihat angkasa. Dan tiba-tiba Debby berteriak “Pak itu bintang jatuhnya nampak lagi”. Kepalaku langsung reflek menengok ke luar jendela. Betul juga bintang itu melesat cepat kearah bumi dengan warna putih kemerahan membentuk sebuah garis panjang. Dan hanya dalam hitungan detik bintang itu tidak tampak karena terbakar habis akibat bergesekan dengan oksigen bumi. Konon kata orang jika seseorang yang melihat bintang jatuh kemudian menyebutkan keinginan dalam hati, maka keinginan itu akan terwujud. Meskipun tidak percaya dengan mitos itu, saya sempat juga mengucapkan sebuah keinginan dan pengharapan (tapi maaf untuk yang ini kena sensor sehingga tidak tertulis di sini, pokoknya ada deh….”R” gitu lhoh…..!).
Selanjutnya aku mencoba mengorek memoriku kembali , kemudian aku berdoa “Semoga serangkaian fenomena alam (bintang jatuh) ini bukan kategori lintang kemukus yang pernah muncul beberapa puluh tahun yang lalu”. Konon kata orang lagi bila lintang kemukus itu muncul maka akan terjadi peristiwa besar yang tidak menyenangkan. Pada tahun 1965 lintang kemukus itu pernah muncul di negeri ini dan kebetulan pada tahun itu ada peristiwa G30S PKI yang mengerikan (kalian boleh baca salah satu karya besar Trilogi karya Ahmad Tohari yang berjudul Lintang Kemukus Dini Hari ) Meskipun itu hanya mitos namun sempat juga khawatiran menyeruak dalam hatiku. Lalu sekali lagi aku berdoa “Semoga bangsa ini diberi kerahmatan dan perlindungan”. Dan semoga lintang kemukus yang termasuk komet berbeda dengan bintang jatuh yang kulihat tadi.
Aku mencoba menatap kembali langit , tetapi bintang jatuh yang lain sudah tidak ada lagi, sampai suasana mendekati subuh dan tak terasa bis sudah masuk di pelataran parkir Masjid At-Tien.
Malam ke dua aku juga tidak bisa tidur lelap. Ketika waktu merangkak telah jauh aku coba menengok ke jendela, ternyata langit gelap. Mendung menyelimuti malam itu, bahkan gerimis sempat mengguyur bis kami beberapa kali. Bintang itu tidak bisa aku temukan. Kemudian aku mencoba merajut mimpi, sesaat terdengar instrumentalia Kenny G dari audio bis, dan aku tertidur sesaat. Mimpi belum sempat tergambar sempurna dan sirna seketika, bis berhenti di sebuah pom bensin. Aku menyempatkan untuk mengeluarkan hasil ekskresi beberapa jam yang lalu, kemudian aku mencoba mengusir sepi dengan memutar MP3 dari SE K750i-ku. Lagu Jika Aku Mati dan Hanya ingin Kau dari Republik menyusup ke telingaku via Headset yang kubawa, kemudian aku terbawa ke lamunan yang entah kemana.
Menjelag siang bis sudah berada jauh di daerah Jawa Tengah. Tiba-tiba dari bangku belakang anak-anak ramai. Saya kira ada bintng jatuh lagi. “Tapi masak siang-siang bintang itu muncul?” pikirku dalam hati. Tak tahunya ada salah satu siswa yang mengalami kecelakaan kejatuhan bintang diare . Sontak terjadi eksodus besar-besaran dari siswa yang duduk di belakan ke depan. “Ini termasuk KLB (Kejadian Luar Biasa)” celetuk seseorang. “Wah ini seperti peristiwa Lumpur Porong “ teriak yang lain menimpali, dan masih banyak komentar lain yang membuat seluruh populasi yang ada di dalam bis tertawa. Ah………..ayak-ayak wae, kata orang sunda. ( Maaf Mad…terpaksa peristiwa itu sudah terinstal di Hard Disck otakku yang sulit untuk men-delete-nya. Sekali lagi maaf).
Batavia 14-15 Agustus 2007
taufik31@gmail.com

Strategi Mengerjakan Ujian

Agar berhasil mencapai suatu tujuan dibutuhkan pemikiran dan strategi yang sesuai. Namun sayang, jarang sekali kita diajarkan strategi untuk mengerjakan tes atau ujian.
Bila kita menghadi ujian sering kali kita menyiapkan diri seadanya. Yah,pokoknya belajar. Perkara bisa atau tidak, itu tergantung soal yang nanti keluar.
Berikut ini Strategi Belajar yang sangat singkat semoga membantu kalian dalam menghadapi ujian besok

MASA PERSIAPAN :
1. Tetapkan tujuan Anda belajar. Apa yang hendak anda capai dengan membaca atau mempelajari suatu materi. Penetapan tujuan ini akan mengarahkan pikiran anda untuk memaksimalkan hasil belajar anda (survey membuktikan bahwa sebagian besar orang tidak pernah menetapkan tujuan dari proses pembelajaran yg ia lakukan).
2.Saat mau belajar, katakana pada diri sendiri,”Saya pintar dan cerdas. Saya mengerti dan menyerap semua informasi yang saya pelajari. Saya mengingat semua informasi itu dan mampu mengeluarkan informasi itu sesuai dengan keinginan saya”.
3.Persiapkan diri. Belajarlah dg metode Fire Up Learning.
4.Jangan memakai system SKS (=Sistem Kebut Semalam).
5.Istirahat/tidur yang cukup.

HARI SAAT UJIAN :
1.Ulangi poin-poin penting sekali lagi (cukup poin-poinnya saja).
2.Makan yang cukup dan seimbang (jangan terlalu kenyang).
3.Siapkan alat tulis yang akan digunakan.
4.Katakan pada diri sendiri “Saya pasti bisa mengerjakan ujian ini”

SEBELUM MENGERJAKAN UJIAN :
1.Rileks. Tarik napas dalam-dalam dan hembuskan perlahan-lahan sebanyak 3 kali.
2.Katakan pada diri sendiri “Saya pasti bisa mengerjakan ujian ini”

UNTUK TIPE TES MULTIPLE CHOICE :
1.Kerjakan soal yg mudah terlebih dahulu.Untuk soal yg belum bisa dijawab perintahkan otak anda untuk mencari jawabannya (gunakan “Pak ARSIP”).
2.Kerjakan soal berikutnya yang bisa anda kerjakan.
3.Untuk soal yg anda belum bisa menjawabnya, persempit pilihan dengan mengurangi pilihan jawaban yang pasti salah. Lalu pilih jawaban yg masih tersisa.(Jangan tdk menjawab, jika anda menjawab anda punya kemungkinan untuk menebak dg benar).

UNTUK TIPE UJIAN READING AND COMPREHENSION (BACAAN) :
1.Baca pertanyaannya terlebih dahulu.Ulangi membaca 2 – 3 kali bila perlu.
2.Setelah itu baru baca ceritanya.
3.Beri tanda atau garis bawahi kalimat yang anda rasa penting.
4.Jawab pertanyaan dg penuh keyakinan.

UNTUK TIPE UJIAN ESSAY :
1.Saat anda belajar, persiapkan diri anda dengan mencoba menebak pertanyaan yang akan keluar. Lalu beri waktu yang sama untuk menjawab. Ini berguna untuk melatih diri anda.
2.Baca pertanyaannya baik-baik. Dengan mengerti apa yg ditanyakan, anda akan terbantu dalam meberikan jawaban yg diminta.
3.Kalaupun anda tidak tahu jawabannya, tetaplah mencoba menjawab. Biasanya guru akan memberikan nilai bagi usaha anda dalam menjawab, walaupun jawaban anda salah.

Ramadhan 2007

Sepertiga Ramadhan terakhir setapak demi setapak kita lalui dengan pasti. Andai ini adalah suatu perjalanan jauh, sandal kita sudah pasti telah menipis dengan “srampat” yang hampir putus, pakaian kitapun pasti juga sudah compang-camping dan sangat bau karena tetesan keringat yang senantiasa mengucur. Tapi…..inilah indahnya puasa, inilah nikmatnya puasa. Semakin hari bolehlah tubuh ini kian menyusut, tapi kita yakin seperti do’a kita diawal Ramadhan bahwa hati kita semakin terbasuh, jiwa kita semakin terasah, dan karat-karat dosa melarut karena tempaan do’a serta ibadah kita.
Dan bila waktu Ramadhan telah berakhir, dan bila hari kemenangan itu hadir. Aku berharap kita benar-benar “menang” dalam arti yang sesungguhnya. Dan semoga kita masih diberi umur panjang agar dapat menemui Ramadhan tahun yang akan datang….Amin (meskipun tahun yang akan datang kamu tidak bersamaku lagi di sekolah ini).

Maafkan aku bila di hari yang fitri itu, aku tidak bisa hadir di hadapanmu . Aku hanya bisa titipkan salamku lewat gema takbir “Allahu Akbar” yang berkumandang di sela-sela malam, semoga itu telah mewakiliku. Dan di keheningan malam itu pula ijinkan aku untuk mengetuk hatimu , untuk membuka pintu maafmu , apabila selama ini ada kesalahan dan kekhilafanku. Dan ketika tulisan ini selesai kaubaca aku juga sudah memaafkanmu.


Taqobalallahu Mina Wa Minkum, Wa Siyamana, Wa Qiyamana, Wa Siyamakum. Semoga Allah berkenan melimpahkan Maghfiroh dan Kemenangan yang dijanjikanNya…Amin !

Janji Matahari

Mungkin ketika sore menjelang malam, kita merasa biasa melihat matahari yang terbenam menuju ke peraduan dengan tenang, kemudian malam datang dan ketika esok menjelang, kita juga terbiasa melihat matahari hadir diiringi kokok ayam jantan yang bersautan ditingkahi dengan suara burung-burung kecil yang bergegas bertebaran di muka bumi mencari makan.
Namun tahukah kamu.....ketika matahari hendak tenggelam di ujung cakrawala barat dia selalu berjanji kepada bumi bahwa esok dia akan datang kembali dengan sinarnya yang hangat, dengan berjuta harapan tentang makna kehidupan. Dan janji itu setiap senja senantiasa diulang, diulang, dan diulang. Matahari tidak pernah lupa dan merasa bosan untuk mengucapkan janji itu.
Pernah pulakah kamu melihat mendung di siang hari ? (pertanyaan ini mungkin mengingatkan kita pelajaran SD tentang bagaimana terjadinya hujan), namun bukan itu maksudnya, sebenarnya waktu itu bumi memang tidak mau ketemu dengan matahari, dia lagi ngambek, bosan, dan tidak tahu perasaan apa yang terpendam di dalam hatinya. Tapi matahari tetap matahari, di balik awan dan mendung dia tetap setia mengikuti kemana arah bumi, dibalik awan dan mendung dia selalu “mengintip” bumi, dan manakala bumi sudah tidak betah dengan kesendiriannya, dengan rasa ngambek dan bosannya, mendung yang mengantung akan menjadi tetesan-tetesan air hujan untuk menyiram hati bumi agar lebih merasa damai, dan matahari akan muncul kembali dengan cahaya hangat kasihnya ditemani langit yang membiru, meskipun sebenarnya matahari yang dilihat bumi adalah matahari semu beberapa menit yang lalu (ingat hukum pembiasan yang diajarakan Bu Wied), namun matahari tidak peduli karena dia teguh dengan janjinya. Dia juga berjanji akan senantiasa menemani bumi sampai kehidupan ini berakhir.
Oh iya....Ketika senja beranjak pulang, matahari hanya berjanji kepada bumi, bukan kepada bintang, bukan kepada bulan, bukan pula kepada planet yang lain.
Omne vivum ex vivo
taufik@gmail.com

Bintang Sempurna (From Atsna)

Ketika angin malam menyelimuti kesendirianku, bintang itu kembali menghampiriku. Dengan keanggunannya, pesonanya, dan kesempurnaannya. Dan ketika dia datang dihadapanku, entah mengapa kesedihan yang menghantam hatiku hilang bagaikan kilat petir. Bintang itu begitu anggun.......Dengan senyum yang tak pernah tertinggal dari lipstik kejujurannya. Dia begitu adil, membagikan cahayanya kepada siapapun yang membutuhkan termasuk aku. Dia bagaikan sosok yang selalu memotivasiku untuk menjalani hidup yang sebenarnya. Dia juga selalu memberi petuah-petuah yang membuahkan kebahagiaan di masa depan. Dia begitu sempurna, dengan pancaran sinarnya yang selalu menerangi hati kelamku, dengan sayapnya yang slalu dikepakkan untuk kebijaksanaan dan dengan tutur katanya yang slalu membuahkan kata-kata mutiara. Semua orang menginginkannya, menginginkan agar bintang itu slalu bersamanya. Namun bintang itu tak akan dimiliki oleh siapapun, karna dia memancarkan sinarnya bukan untuk satu orang tapi untuk semua orang. Aku begitu kagum dengan bintang itu, dia sudah merubah akau menjadi aku yang sebenarnya. Tapi aku gak tau gimana cara mengungkapkannya, karna bukan hanya aku yang mengaguminya. “Dan apakah dia tahu kalau aku begitu mengaguminya.....???!!” pasti dia tahu karna dia itu “pengertian”. Tapi walapun dia tahu, respon dia tetap sama. Dan itu semua semakin membuat aku kagum dan ingin memilikinya.
“Kekaguman dapat membuahkan”
RASA KASIH SAYANG

From Zero To Hero (Part Two)

Dari tulisan saya yang pertama kemarin sudahkah pembaca merenung sejenak, kemudian melakukan suatu tindak lanjut ? Rata-rata orang memang lebih senang berada di zona nyaman. Jarang sekali kita berani keluar dari zona tersebut untuk menjawab tantangan-tantangan yang begitu dinamis di depan kita, sehingga wajar-wajar saja kalau kita berada di kategori manusia yang juga biasa-biasa saja. Dan celakanya kita sudah merasa cukup dengan kondisi sebagai manusia yang biasa-biasa saja tersebut. Toh juga tidak terlalu jelek berada di level yang tengah-tengah, yang lebih rendah masih banyak kok (ini adalah pemikiran mereka yang berkategori manusia biasa untuk menguatkan tekad tetap berada di zona nyaman).
Memang sulit untuk mengubah suatu kebiasaan (baca:kebiasaan jelek) ke arah yang lebih positif. Contoh kecil bagaimana sulitnya mengubah sesuatu yang sudah menjadi kebiasaan, bisa kita buktikan ketika sampai di rumah kemudian kita berganti baju, coba catat tangan mana yang masuk ke lengan baju kita, kanan atau kiri? Ini adalah kebiasaan yang kadang luput dari perhatian kita dan merupakan contoh kecil dari kebiasaan kita, meskipun bukan merupakan contoh yang jelek. Nyambung lagi ke tangan mana yang kita masukkan? jika yang kiri dulu untuk kemudian akan kita rubah menjadi suatu kebiasaan tangan kanan kita terlebih dahulu yang kita masukkan ke lengan baju, ini butuh pembiasaan dan konsentrasi minimal 4 bulan, begitu juga sebaliknya. Wow...selama itukah? Ya..selama itu, itupun diperlukan komitmen dan latihan serta pembiasaan tiap kali kita ingin berganti baju. Wah lama sekali ? Memang. Mungkin kita tidak pernah membayangkan selama itu sebelumnya. Kemudian pertanyaan susulan berderet antri. Lalu bagaimana dengan kebiasaan malas kita, buang sampah kita yang sembarangan, kebiasaan bangun tidur yang asal-asalan, sikap tidak menghargai waktu, sikap nggak jujur kita, ketidakdisiplinan kita, sikap cengeng dan mudah menyerah kita, dan contoh jelek lainnya? Padahal untuk menjadi seorang hero sangat diperlukan perubahan perilaku yang positif. Terus, jika hanya tangan masuk ke lengan saja butuh 4 bulan dengan komitmen yang tinggi, lalu bagaimana dengan sikap-sikap negatif kita di atas bisa kita rubah? Jawaban ada di benak kita dan bergantung pada nawaitu kita? Jika hasil ulangan harian, mid semester, semesteran atau ujian kalian jelek, itu indikator bahwa kalian memang tidak mau berubah, dan lebih memilih menjadi seorang pengkhianat dari pada seorang hero.
Tidak hanya itu, ternyata dari bagaimana cara pandang kitapun dapat menentukan keberhasilan seseorang. Kasus klasik adalah saat Thomas Alfa Edison gagal pada percobaan yang ke 999 dalam upaya menemukan bola lampu. Seseorang bertanya “Bukankah ini sangat memaluka, karena anda telah gagal 999 kali?” Jawab Edison, “Saya tidak gagal 999 kali. Saya justru telah berhasil menemukan 999 cara yang tidak bisa dipakai dalam proses pembuatan bola lampu” Dan pada percobaan yang ke-1000 ia berhasil. Jadi ini semua tergantung pada cara kita memandang.
Selain cara pandang di atas kesuksesan tidak dapat kita raih karena kita tidak mau belajar dari lingkungan.Jika kita meminjam istilahnya Tukul Arwana, pada prinsipnya hampir semua manusia (kecuali penulis...) senang melihat orang susah, dan paling susah melihat orang senang. Ketika kita melihat ada orang sukses di sekitar kita,kita iri, kemudian kita kumpul ramai-ramai, dan ujung-ujungnya gosip sana sini. Oh...Dia sukses kan karena ini, karena itu (tentunya komentar yang negatif). Tanpa kita mau belajar mengapa dia sukses. Mungkin ketika kita asyik nonton TV, dia masih asyik bekerja keras, mungkin ketika kita tertidur nyenyak, dia sudah bangun lebih awal bertahajut memanjatkan doa berkomunikasi dengan Yang Kuasa. Mungkin ketika kita lagi santai-santai saja tanpa aktivitas dia belajar keras, mungkin ketika kita tidak punya jadwal kegiatan yang jelas, dia sudah punya serangkaian susunan rencana yang jelas agenda kegiatan hari itu yang tertuang dalam time schedul. Pendek kata ketika kita melakukan kegiatan yang biasa-biasa saja, dia melakukan kegiatan yang sudah terencana dan melaksanakannya dengan luar biasa.
Sebagai simpulan dari tulisan kali ini, sebenarnya untuk menjadi seorang hero tidaklah harus maju ke medan perang membawa senjata lengkap. Setiap orang dapat menjadi hero minimal bagi dirinya sendiri. Sebagai indikatornya adalah apakah kita sudah bangga pada diri kita sendiri ? Apakah kita sudah mampu berbuat yang terbaik? Seorang hero atau orang yang sukses tidak harus mereka yang punya duit banyak dengan rumah dan mobil mewah, tetapi lebih pada apakah kita sudah dapat dibanggakan oleh keluarga, masyarakat, negara, dan agama? Apakah kita sudah punya manfaat bagi keluarga, masyarakat, negara, dan agama? Apakah kita sudah punya arti dan prestasi dalam hidup ini? Perlu tekad yang kuat untuk mewujudkan itu semua disertai dengan niat untuk mau berubah. Dalam sebuah lagu ilir-ilir ada kata-kata mumpung gede rembulane mumpung jembar kalanganne ini mengandung arti, ketika masih ada kesempatan yang seluas-luasnya pergunakan kesempatan itu sebaik-baiknya. Janganlah merasa sampai ke tujuan, sementara kita masih jalan di tempat.
Stop global warming !..........taufik31@gmail.com

From Zero To Hero (Part One)



Bila membaca judul di atas mungkin kita menganggap sudah terlalu umum. Di banyak buku judul tersebut sudah banyak ditulis, di acara olah raga di salah satu stasiun televisi juga dijadikan sebagai judul acara. Bahkan jika kita melihat acara Panasonic Award 2007 hari jumat malam kemarin, acara dibuka dengan opera musik yang berjudul itu pula. Nah…alasan saya menulis judul itu karena dari judul itu banyak hal yang bisa kita gali. Contohnya dari opera musik yang kemarin ditampilkan digambarkan bagaimana seseorang yang mempunyai mimpi ingin menjadi orang terkenal, harus berjuang keras untuk mewujudkan mimpinya, dan akhirnya berhasil.
Banyak orang-orang sukses yang memang berawal dari “zero”, ambil contoh tokoh-tokoh dunia seperti Issac Newton, Leonardo Da Vinci, Albert Einstein, Thomas Alfa Edison dan sebagainya, ketika di tingkat Sekolah Dasar diantara tokoh tersebut dikategorikan sebagai anak idiot, bahkan gurunya sempat berpikir “akan jadi apa anak ini kelak ?” Seorang Thomas Alfa Edison keluar dari sekolah kemudian membuat laboratorium sendiri ketika usianya masih dini. Bolehlah dia di sekolah dianggap sebagai seorang idiot, tetapi dilaboratorium yang dia bangun sendiri otaknya “mengalir” sangat deras, saking derasnya otak itu mengalir jika dirata-rata masa hidupnya dari bayi hingga meninggal setiap 10 hari sekali beliau menemukan satu penemuan baru, Wow…..I think he is an amazing man (sementara diantara kita mungkin hanya tahu kalau dia penemu bohlam lampu saja….kalau begitu bukankah kita yang idiot? Pikir saja sendiri).Contoh lain seorang Sammy vokalis Kerispatih adalah orang yang “gagal” di Indonesian Idol, masuk 10 besar saja tidak, tetapi yang kita saksikan sekarang dia lebih terkenal dibanding juaranya Indonesian Idol. Seorang Melly Goslow dulu hanya sebagai backing vokalnya KLA-Project, tetapi dengan usahanya yang gigih dan perlahan sekarang menjadi penyanyi dan pencipta lagu yang handal. Dan meskipun dia pencipta lagu yang hebat tetapi yang perlu kita tahu sampai sekarang dia tidak tahu apa itu not balok, padahal itu modal utama dari seorang pencipta lagu, namun sekali lagi seorang Melly dapat mengatasi rintangan tersebut. Wow…..I think she is an amazing woman. Pemeran Denias adalah juara 2 AFI Yunior, kalau boleh ini dianggap “gagal” karena tidak juara satu, tetapi di film dia buktikan eksistensi dan kemampuannya, dan hasil tetesan keringatnya adalah penghargaan di tingkat nasional maupun internasional, dan mungkin pada piala Oscar yang akan datang akan diikutsertakan. Mungkin kita juga menyaksikan bagaimana “ndesonya” Kangen Band karena memang beberapa personelnya adalah pernah menjadi tukang batu dan kuli bangunan, dan vokalisnya pernah juga jadi seorang “maling ayam” namun kondisi itu sekarang terjawab dengan kepopulerannya dan keberhasilannya. Atau kita tidak perlu membahas panjang lebar bagaimana perjuangan “seekor” Tukul Arwana.
Wah… rasanya masih banyak contoh yang tidak mungkin tertulis di lembar ini. Namun jika boleh kita simpulkan mereka berhasil karena kerja keras , mempunyai semangat yang tinggi, tidak mudah mengeluh dan putus asa, dan selalu berusaha mengatasi hambatan demi hambatan yang dihadapi sehingga dari zero kemudian menjadi hero.
Lalu bagaimana dengan kita? Mungkin kita sering menghadapi masa-masa sulit. Masa dimana kadang membuat kita terpuruk. Apa yang kemudian kita perbuat ? ada sebagian dari kita yang justru akan berlarut-larut dalam keterpurukan. Berhari-hari bahkan mungkin berminggu-minggu kita hanyut dalam kubangan yang membuat kita semakin terkubur dalam sehingga kita sulit untuk bangkit. Mengapa? Karena kita tidak punya niat dan semangat untuk berjuang, untuk bangkit menghadapi tantangan. Kita sering kali dimanja oleh sifat malas kita. Sementara mereka yang sukses selalu menjadikan kegagalan demi kegagalan adalah energi besar yang membangkitkan gairah hidup mereka untuk mengubah dari nothing menjadi everything sehingga mereka selalu menjadi “pemenang” dalam hidup . Pastikan bahwa “All man can be a hero”. Are you believed?...
To be continue

One heart, one earth
taufik31@gmail.com

About Me

Aku adalah lelaki.........lahir di sebuah desa kecil di ujung selatan wilayah kecamatan Grabag, tepatnya di Desa Cokro pada hari Minggu Pahing tanggal 31 Oktober 1971 dari sepasang suami istri Sucipto-Sumarmi. Mereka berdua ketemu di PON (Pekan Olah Raga Nasional) di Surabaya. Ayahku adalah kontingen Jawa Tengah dan Ibuku kontingen dari DIY. Dari hasil pertemuan itu jadilah aku. Ketika SD aku mendaftar di SDN Klopo Tegalrejo. Aku langsung loncat tidak masuk ke TK dulu. Nggak tau ketika aku mau dimasukkan ke TK aku mendingan nangis, sampai dirayu oleh guru TK yang datang ke rumah aku nggak mau. Tapi begitu aku masuk SD aku langsung “klik” punya niat belajar yang tinggi (nggak sombong lho !). di SD Klopo aku sampai kelas 3, kelas 4 sampai 6 aku pindah ke SDN Ngadireja Tegalrejo. Trus aku melanjutkan ke SMPN 3 Kodya Magelang. Tamat dari sana aku mencoba mendaftar di Sekolah Analis Kesehatan DIY, karena tidak bawa rekomendasi dari Kanwil Jateng aku tidak diterima, trus aku terdampar di SMAK Pendowo. Lulus dari sana aku daftar di IKIP Negeri Semarang yang sekarang jadi UNES. Dalam angkatanku aku adalah mahasiswa yang lulus tercepat, hanya empat tahun aku sudah menyelesaikan sarjana S-1 (hebat ya.....). Belum diwisuda aku sudah dapat tawaran untuk ngajar di SMA Islam Sudirman Ambarawa. Dua tahun aku mengajar di sana, banyak pengalaman yang aku peroleh.Tahun 1997 aku diterima CPNS dan aku ditempatkan di SMPN 2 Bandongan Magelang sampai sekarang. Di SMP itu pula aku dapat jodoh seorang wanita yang oleh ortunya diberi label SITI HARYATI dan sampai tulisan ini ditulis kami berdua dikaruniai dua orang anak, anak pertama GENERA AQSAL TAUFIK, anak kedua FILIA DEALOVA TAUFIK. Oh ya......disela-sela kesibukanku mengajar. Aku juga menyempatkan diri untuk mengupgrade keilmuan akademis dengan melajutkan pendidikan ke jenjang S-2 di STIE Widya Wiwaha Yogyakarta. Dan lagi-lagi Alhamdulillah aku lulus dengan predikat Cumlaude dan mendapat peringkat pertama.OK....itu perkenalanku yang singkat. See You...........