Rabu, 02 Januari 2008

Penggalan Perjalanan

Aku baru saja terlelap ketika Debby yang duduk di belakangku berteriak “Pak, ada bintang jatuh!”. Mataku masih terlalu berat untuk melihat meskipun akhirnya terbuka juga. “Mana ? saya tidak melihat” kataku disertai rasa tidak percaya. “Tadi aku lihat” kata Debby meyakinkan. Dengan mata masih sipit aku coba menatap langit. Ah …. hanya bintang yang nampak, ditemani gelapnya malam serta lampu-lampu listrik yang seolah berkejaran di luar jendela. Kini mataku sudah 100% bulat untuk bisa melihat dengan jelas.
Ketika kulihat arlojiku menunjukkan 01.45 WIB. “Masih ada waktu untuk memejamkan mataku kembali sebelum sampai di tujuan” gumamku dalam hati. Namun mata ini seolah tak mau dipejamkan lagi, sambil sesekali kulihat angkasa. Dan tiba-tiba Debby berteriak “Pak itu bintang jatuhnya nampak lagi”. Kepalaku langsung reflek menengok ke luar jendela. Betul juga bintang itu melesat cepat kearah bumi dengan warna putih kemerahan membentuk sebuah garis panjang. Dan hanya dalam hitungan detik bintang itu tidak tampak karena terbakar habis akibat bergesekan dengan oksigen bumi. Konon kata orang jika seseorang yang melihat bintang jatuh kemudian menyebutkan keinginan dalam hati, maka keinginan itu akan terwujud. Meskipun tidak percaya dengan mitos itu, saya sempat juga mengucapkan sebuah keinginan dan pengharapan (tapi maaf untuk yang ini kena sensor sehingga tidak tertulis di sini, pokoknya ada deh….”R” gitu lhoh…..!).
Selanjutnya aku mencoba mengorek memoriku kembali , kemudian aku berdoa “Semoga serangkaian fenomena alam (bintang jatuh) ini bukan kategori lintang kemukus yang pernah muncul beberapa puluh tahun yang lalu”. Konon kata orang lagi bila lintang kemukus itu muncul maka akan terjadi peristiwa besar yang tidak menyenangkan. Pada tahun 1965 lintang kemukus itu pernah muncul di negeri ini dan kebetulan pada tahun itu ada peristiwa G30S PKI yang mengerikan (kalian boleh baca salah satu karya besar Trilogi karya Ahmad Tohari yang berjudul Lintang Kemukus Dini Hari ) Meskipun itu hanya mitos namun sempat juga khawatiran menyeruak dalam hatiku. Lalu sekali lagi aku berdoa “Semoga bangsa ini diberi kerahmatan dan perlindungan”. Dan semoga lintang kemukus yang termasuk komet berbeda dengan bintang jatuh yang kulihat tadi.
Aku mencoba menatap kembali langit , tetapi bintang jatuh yang lain sudah tidak ada lagi, sampai suasana mendekati subuh dan tak terasa bis sudah masuk di pelataran parkir Masjid At-Tien.
Malam ke dua aku juga tidak bisa tidur lelap. Ketika waktu merangkak telah jauh aku coba menengok ke jendela, ternyata langit gelap. Mendung menyelimuti malam itu, bahkan gerimis sempat mengguyur bis kami beberapa kali. Bintang itu tidak bisa aku temukan. Kemudian aku mencoba merajut mimpi, sesaat terdengar instrumentalia Kenny G dari audio bis, dan aku tertidur sesaat. Mimpi belum sempat tergambar sempurna dan sirna seketika, bis berhenti di sebuah pom bensin. Aku menyempatkan untuk mengeluarkan hasil ekskresi beberapa jam yang lalu, kemudian aku mencoba mengusir sepi dengan memutar MP3 dari SE K750i-ku. Lagu Jika Aku Mati dan Hanya ingin Kau dari Republik menyusup ke telingaku via Headset yang kubawa, kemudian aku terbawa ke lamunan yang entah kemana.
Menjelag siang bis sudah berada jauh di daerah Jawa Tengah. Tiba-tiba dari bangku belakang anak-anak ramai. Saya kira ada bintng jatuh lagi. “Tapi masak siang-siang bintang itu muncul?” pikirku dalam hati. Tak tahunya ada salah satu siswa yang mengalami kecelakaan kejatuhan bintang diare . Sontak terjadi eksodus besar-besaran dari siswa yang duduk di belakan ke depan. “Ini termasuk KLB (Kejadian Luar Biasa)” celetuk seseorang. “Wah ini seperti peristiwa Lumpur Porong “ teriak yang lain menimpali, dan masih banyak komentar lain yang membuat seluruh populasi yang ada di dalam bis tertawa. Ah………..ayak-ayak wae, kata orang sunda. ( Maaf Mad…terpaksa peristiwa itu sudah terinstal di Hard Disck otakku yang sulit untuk men-delete-nya. Sekali lagi maaf).
Batavia 14-15 Agustus 2007
taufik31@gmail.com

Strategi Mengerjakan Ujian

Agar berhasil mencapai suatu tujuan dibutuhkan pemikiran dan strategi yang sesuai. Namun sayang, jarang sekali kita diajarkan strategi untuk mengerjakan tes atau ujian.
Bila kita menghadi ujian sering kali kita menyiapkan diri seadanya. Yah,pokoknya belajar. Perkara bisa atau tidak, itu tergantung soal yang nanti keluar.
Berikut ini Strategi Belajar yang sangat singkat semoga membantu kalian dalam menghadapi ujian besok

MASA PERSIAPAN :
1. Tetapkan tujuan Anda belajar. Apa yang hendak anda capai dengan membaca atau mempelajari suatu materi. Penetapan tujuan ini akan mengarahkan pikiran anda untuk memaksimalkan hasil belajar anda (survey membuktikan bahwa sebagian besar orang tidak pernah menetapkan tujuan dari proses pembelajaran yg ia lakukan).
2.Saat mau belajar, katakana pada diri sendiri,”Saya pintar dan cerdas. Saya mengerti dan menyerap semua informasi yang saya pelajari. Saya mengingat semua informasi itu dan mampu mengeluarkan informasi itu sesuai dengan keinginan saya”.
3.Persiapkan diri. Belajarlah dg metode Fire Up Learning.
4.Jangan memakai system SKS (=Sistem Kebut Semalam).
5.Istirahat/tidur yang cukup.

HARI SAAT UJIAN :
1.Ulangi poin-poin penting sekali lagi (cukup poin-poinnya saja).
2.Makan yang cukup dan seimbang (jangan terlalu kenyang).
3.Siapkan alat tulis yang akan digunakan.
4.Katakan pada diri sendiri “Saya pasti bisa mengerjakan ujian ini”

SEBELUM MENGERJAKAN UJIAN :
1.Rileks. Tarik napas dalam-dalam dan hembuskan perlahan-lahan sebanyak 3 kali.
2.Katakan pada diri sendiri “Saya pasti bisa mengerjakan ujian ini”

UNTUK TIPE TES MULTIPLE CHOICE :
1.Kerjakan soal yg mudah terlebih dahulu.Untuk soal yg belum bisa dijawab perintahkan otak anda untuk mencari jawabannya (gunakan “Pak ARSIP”).
2.Kerjakan soal berikutnya yang bisa anda kerjakan.
3.Untuk soal yg anda belum bisa menjawabnya, persempit pilihan dengan mengurangi pilihan jawaban yang pasti salah. Lalu pilih jawaban yg masih tersisa.(Jangan tdk menjawab, jika anda menjawab anda punya kemungkinan untuk menebak dg benar).

UNTUK TIPE UJIAN READING AND COMPREHENSION (BACAAN) :
1.Baca pertanyaannya terlebih dahulu.Ulangi membaca 2 – 3 kali bila perlu.
2.Setelah itu baru baca ceritanya.
3.Beri tanda atau garis bawahi kalimat yang anda rasa penting.
4.Jawab pertanyaan dg penuh keyakinan.

UNTUK TIPE UJIAN ESSAY :
1.Saat anda belajar, persiapkan diri anda dengan mencoba menebak pertanyaan yang akan keluar. Lalu beri waktu yang sama untuk menjawab. Ini berguna untuk melatih diri anda.
2.Baca pertanyaannya baik-baik. Dengan mengerti apa yg ditanyakan, anda akan terbantu dalam meberikan jawaban yg diminta.
3.Kalaupun anda tidak tahu jawabannya, tetaplah mencoba menjawab. Biasanya guru akan memberikan nilai bagi usaha anda dalam menjawab, walaupun jawaban anda salah.

Ramadhan 2007

Sepertiga Ramadhan terakhir setapak demi setapak kita lalui dengan pasti. Andai ini adalah suatu perjalanan jauh, sandal kita sudah pasti telah menipis dengan “srampat” yang hampir putus, pakaian kitapun pasti juga sudah compang-camping dan sangat bau karena tetesan keringat yang senantiasa mengucur. Tapi…..inilah indahnya puasa, inilah nikmatnya puasa. Semakin hari bolehlah tubuh ini kian menyusut, tapi kita yakin seperti do’a kita diawal Ramadhan bahwa hati kita semakin terbasuh, jiwa kita semakin terasah, dan karat-karat dosa melarut karena tempaan do’a serta ibadah kita.
Dan bila waktu Ramadhan telah berakhir, dan bila hari kemenangan itu hadir. Aku berharap kita benar-benar “menang” dalam arti yang sesungguhnya. Dan semoga kita masih diberi umur panjang agar dapat menemui Ramadhan tahun yang akan datang….Amin (meskipun tahun yang akan datang kamu tidak bersamaku lagi di sekolah ini).

Maafkan aku bila di hari yang fitri itu, aku tidak bisa hadir di hadapanmu . Aku hanya bisa titipkan salamku lewat gema takbir “Allahu Akbar” yang berkumandang di sela-sela malam, semoga itu telah mewakiliku. Dan di keheningan malam itu pula ijinkan aku untuk mengetuk hatimu , untuk membuka pintu maafmu , apabila selama ini ada kesalahan dan kekhilafanku. Dan ketika tulisan ini selesai kaubaca aku juga sudah memaafkanmu.


Taqobalallahu Mina Wa Minkum, Wa Siyamana, Wa Qiyamana, Wa Siyamakum. Semoga Allah berkenan melimpahkan Maghfiroh dan Kemenangan yang dijanjikanNya…Amin !

Janji Matahari

Mungkin ketika sore menjelang malam, kita merasa biasa melihat matahari yang terbenam menuju ke peraduan dengan tenang, kemudian malam datang dan ketika esok menjelang, kita juga terbiasa melihat matahari hadir diiringi kokok ayam jantan yang bersautan ditingkahi dengan suara burung-burung kecil yang bergegas bertebaran di muka bumi mencari makan.
Namun tahukah kamu.....ketika matahari hendak tenggelam di ujung cakrawala barat dia selalu berjanji kepada bumi bahwa esok dia akan datang kembali dengan sinarnya yang hangat, dengan berjuta harapan tentang makna kehidupan. Dan janji itu setiap senja senantiasa diulang, diulang, dan diulang. Matahari tidak pernah lupa dan merasa bosan untuk mengucapkan janji itu.
Pernah pulakah kamu melihat mendung di siang hari ? (pertanyaan ini mungkin mengingatkan kita pelajaran SD tentang bagaimana terjadinya hujan), namun bukan itu maksudnya, sebenarnya waktu itu bumi memang tidak mau ketemu dengan matahari, dia lagi ngambek, bosan, dan tidak tahu perasaan apa yang terpendam di dalam hatinya. Tapi matahari tetap matahari, di balik awan dan mendung dia tetap setia mengikuti kemana arah bumi, dibalik awan dan mendung dia selalu “mengintip” bumi, dan manakala bumi sudah tidak betah dengan kesendiriannya, dengan rasa ngambek dan bosannya, mendung yang mengantung akan menjadi tetesan-tetesan air hujan untuk menyiram hati bumi agar lebih merasa damai, dan matahari akan muncul kembali dengan cahaya hangat kasihnya ditemani langit yang membiru, meskipun sebenarnya matahari yang dilihat bumi adalah matahari semu beberapa menit yang lalu (ingat hukum pembiasan yang diajarakan Bu Wied), namun matahari tidak peduli karena dia teguh dengan janjinya. Dia juga berjanji akan senantiasa menemani bumi sampai kehidupan ini berakhir.
Oh iya....Ketika senja beranjak pulang, matahari hanya berjanji kepada bumi, bukan kepada bintang, bukan kepada bulan, bukan pula kepada planet yang lain.
Omne vivum ex vivo
taufik@gmail.com

Bintang Sempurna (From Atsna)

Ketika angin malam menyelimuti kesendirianku, bintang itu kembali menghampiriku. Dengan keanggunannya, pesonanya, dan kesempurnaannya. Dan ketika dia datang dihadapanku, entah mengapa kesedihan yang menghantam hatiku hilang bagaikan kilat petir. Bintang itu begitu anggun.......Dengan senyum yang tak pernah tertinggal dari lipstik kejujurannya. Dia begitu adil, membagikan cahayanya kepada siapapun yang membutuhkan termasuk aku. Dia bagaikan sosok yang selalu memotivasiku untuk menjalani hidup yang sebenarnya. Dia juga selalu memberi petuah-petuah yang membuahkan kebahagiaan di masa depan. Dia begitu sempurna, dengan pancaran sinarnya yang selalu menerangi hati kelamku, dengan sayapnya yang slalu dikepakkan untuk kebijaksanaan dan dengan tutur katanya yang slalu membuahkan kata-kata mutiara. Semua orang menginginkannya, menginginkan agar bintang itu slalu bersamanya. Namun bintang itu tak akan dimiliki oleh siapapun, karna dia memancarkan sinarnya bukan untuk satu orang tapi untuk semua orang. Aku begitu kagum dengan bintang itu, dia sudah merubah akau menjadi aku yang sebenarnya. Tapi aku gak tau gimana cara mengungkapkannya, karna bukan hanya aku yang mengaguminya. “Dan apakah dia tahu kalau aku begitu mengaguminya.....???!!” pasti dia tahu karna dia itu “pengertian”. Tapi walapun dia tahu, respon dia tetap sama. Dan itu semua semakin membuat aku kagum dan ingin memilikinya.
“Kekaguman dapat membuahkan”
RASA KASIH SAYANG

From Zero To Hero (Part Two)

Dari tulisan saya yang pertama kemarin sudahkah pembaca merenung sejenak, kemudian melakukan suatu tindak lanjut ? Rata-rata orang memang lebih senang berada di zona nyaman. Jarang sekali kita berani keluar dari zona tersebut untuk menjawab tantangan-tantangan yang begitu dinamis di depan kita, sehingga wajar-wajar saja kalau kita berada di kategori manusia yang juga biasa-biasa saja. Dan celakanya kita sudah merasa cukup dengan kondisi sebagai manusia yang biasa-biasa saja tersebut. Toh juga tidak terlalu jelek berada di level yang tengah-tengah, yang lebih rendah masih banyak kok (ini adalah pemikiran mereka yang berkategori manusia biasa untuk menguatkan tekad tetap berada di zona nyaman).
Memang sulit untuk mengubah suatu kebiasaan (baca:kebiasaan jelek) ke arah yang lebih positif. Contoh kecil bagaimana sulitnya mengubah sesuatu yang sudah menjadi kebiasaan, bisa kita buktikan ketika sampai di rumah kemudian kita berganti baju, coba catat tangan mana yang masuk ke lengan baju kita, kanan atau kiri? Ini adalah kebiasaan yang kadang luput dari perhatian kita dan merupakan contoh kecil dari kebiasaan kita, meskipun bukan merupakan contoh yang jelek. Nyambung lagi ke tangan mana yang kita masukkan? jika yang kiri dulu untuk kemudian akan kita rubah menjadi suatu kebiasaan tangan kanan kita terlebih dahulu yang kita masukkan ke lengan baju, ini butuh pembiasaan dan konsentrasi minimal 4 bulan, begitu juga sebaliknya. Wow...selama itukah? Ya..selama itu, itupun diperlukan komitmen dan latihan serta pembiasaan tiap kali kita ingin berganti baju. Wah lama sekali ? Memang. Mungkin kita tidak pernah membayangkan selama itu sebelumnya. Kemudian pertanyaan susulan berderet antri. Lalu bagaimana dengan kebiasaan malas kita, buang sampah kita yang sembarangan, kebiasaan bangun tidur yang asal-asalan, sikap tidak menghargai waktu, sikap nggak jujur kita, ketidakdisiplinan kita, sikap cengeng dan mudah menyerah kita, dan contoh jelek lainnya? Padahal untuk menjadi seorang hero sangat diperlukan perubahan perilaku yang positif. Terus, jika hanya tangan masuk ke lengan saja butuh 4 bulan dengan komitmen yang tinggi, lalu bagaimana dengan sikap-sikap negatif kita di atas bisa kita rubah? Jawaban ada di benak kita dan bergantung pada nawaitu kita? Jika hasil ulangan harian, mid semester, semesteran atau ujian kalian jelek, itu indikator bahwa kalian memang tidak mau berubah, dan lebih memilih menjadi seorang pengkhianat dari pada seorang hero.
Tidak hanya itu, ternyata dari bagaimana cara pandang kitapun dapat menentukan keberhasilan seseorang. Kasus klasik adalah saat Thomas Alfa Edison gagal pada percobaan yang ke 999 dalam upaya menemukan bola lampu. Seseorang bertanya “Bukankah ini sangat memaluka, karena anda telah gagal 999 kali?” Jawab Edison, “Saya tidak gagal 999 kali. Saya justru telah berhasil menemukan 999 cara yang tidak bisa dipakai dalam proses pembuatan bola lampu” Dan pada percobaan yang ke-1000 ia berhasil. Jadi ini semua tergantung pada cara kita memandang.
Selain cara pandang di atas kesuksesan tidak dapat kita raih karena kita tidak mau belajar dari lingkungan.Jika kita meminjam istilahnya Tukul Arwana, pada prinsipnya hampir semua manusia (kecuali penulis...) senang melihat orang susah, dan paling susah melihat orang senang. Ketika kita melihat ada orang sukses di sekitar kita,kita iri, kemudian kita kumpul ramai-ramai, dan ujung-ujungnya gosip sana sini. Oh...Dia sukses kan karena ini, karena itu (tentunya komentar yang negatif). Tanpa kita mau belajar mengapa dia sukses. Mungkin ketika kita asyik nonton TV, dia masih asyik bekerja keras, mungkin ketika kita tertidur nyenyak, dia sudah bangun lebih awal bertahajut memanjatkan doa berkomunikasi dengan Yang Kuasa. Mungkin ketika kita lagi santai-santai saja tanpa aktivitas dia belajar keras, mungkin ketika kita tidak punya jadwal kegiatan yang jelas, dia sudah punya serangkaian susunan rencana yang jelas agenda kegiatan hari itu yang tertuang dalam time schedul. Pendek kata ketika kita melakukan kegiatan yang biasa-biasa saja, dia melakukan kegiatan yang sudah terencana dan melaksanakannya dengan luar biasa.
Sebagai simpulan dari tulisan kali ini, sebenarnya untuk menjadi seorang hero tidaklah harus maju ke medan perang membawa senjata lengkap. Setiap orang dapat menjadi hero minimal bagi dirinya sendiri. Sebagai indikatornya adalah apakah kita sudah bangga pada diri kita sendiri ? Apakah kita sudah mampu berbuat yang terbaik? Seorang hero atau orang yang sukses tidak harus mereka yang punya duit banyak dengan rumah dan mobil mewah, tetapi lebih pada apakah kita sudah dapat dibanggakan oleh keluarga, masyarakat, negara, dan agama? Apakah kita sudah punya manfaat bagi keluarga, masyarakat, negara, dan agama? Apakah kita sudah punya arti dan prestasi dalam hidup ini? Perlu tekad yang kuat untuk mewujudkan itu semua disertai dengan niat untuk mau berubah. Dalam sebuah lagu ilir-ilir ada kata-kata mumpung gede rembulane mumpung jembar kalanganne ini mengandung arti, ketika masih ada kesempatan yang seluas-luasnya pergunakan kesempatan itu sebaik-baiknya. Janganlah merasa sampai ke tujuan, sementara kita masih jalan di tempat.
Stop global warming !..........taufik31@gmail.com

From Zero To Hero (Part One)



Bila membaca judul di atas mungkin kita menganggap sudah terlalu umum. Di banyak buku judul tersebut sudah banyak ditulis, di acara olah raga di salah satu stasiun televisi juga dijadikan sebagai judul acara. Bahkan jika kita melihat acara Panasonic Award 2007 hari jumat malam kemarin, acara dibuka dengan opera musik yang berjudul itu pula. Nah…alasan saya menulis judul itu karena dari judul itu banyak hal yang bisa kita gali. Contohnya dari opera musik yang kemarin ditampilkan digambarkan bagaimana seseorang yang mempunyai mimpi ingin menjadi orang terkenal, harus berjuang keras untuk mewujudkan mimpinya, dan akhirnya berhasil.
Banyak orang-orang sukses yang memang berawal dari “zero”, ambil contoh tokoh-tokoh dunia seperti Issac Newton, Leonardo Da Vinci, Albert Einstein, Thomas Alfa Edison dan sebagainya, ketika di tingkat Sekolah Dasar diantara tokoh tersebut dikategorikan sebagai anak idiot, bahkan gurunya sempat berpikir “akan jadi apa anak ini kelak ?” Seorang Thomas Alfa Edison keluar dari sekolah kemudian membuat laboratorium sendiri ketika usianya masih dini. Bolehlah dia di sekolah dianggap sebagai seorang idiot, tetapi dilaboratorium yang dia bangun sendiri otaknya “mengalir” sangat deras, saking derasnya otak itu mengalir jika dirata-rata masa hidupnya dari bayi hingga meninggal setiap 10 hari sekali beliau menemukan satu penemuan baru, Wow…..I think he is an amazing man (sementara diantara kita mungkin hanya tahu kalau dia penemu bohlam lampu saja….kalau begitu bukankah kita yang idiot? Pikir saja sendiri).Contoh lain seorang Sammy vokalis Kerispatih adalah orang yang “gagal” di Indonesian Idol, masuk 10 besar saja tidak, tetapi yang kita saksikan sekarang dia lebih terkenal dibanding juaranya Indonesian Idol. Seorang Melly Goslow dulu hanya sebagai backing vokalnya KLA-Project, tetapi dengan usahanya yang gigih dan perlahan sekarang menjadi penyanyi dan pencipta lagu yang handal. Dan meskipun dia pencipta lagu yang hebat tetapi yang perlu kita tahu sampai sekarang dia tidak tahu apa itu not balok, padahal itu modal utama dari seorang pencipta lagu, namun sekali lagi seorang Melly dapat mengatasi rintangan tersebut. Wow…..I think she is an amazing woman. Pemeran Denias adalah juara 2 AFI Yunior, kalau boleh ini dianggap “gagal” karena tidak juara satu, tetapi di film dia buktikan eksistensi dan kemampuannya, dan hasil tetesan keringatnya adalah penghargaan di tingkat nasional maupun internasional, dan mungkin pada piala Oscar yang akan datang akan diikutsertakan. Mungkin kita juga menyaksikan bagaimana “ndesonya” Kangen Band karena memang beberapa personelnya adalah pernah menjadi tukang batu dan kuli bangunan, dan vokalisnya pernah juga jadi seorang “maling ayam” namun kondisi itu sekarang terjawab dengan kepopulerannya dan keberhasilannya. Atau kita tidak perlu membahas panjang lebar bagaimana perjuangan “seekor” Tukul Arwana.
Wah… rasanya masih banyak contoh yang tidak mungkin tertulis di lembar ini. Namun jika boleh kita simpulkan mereka berhasil karena kerja keras , mempunyai semangat yang tinggi, tidak mudah mengeluh dan putus asa, dan selalu berusaha mengatasi hambatan demi hambatan yang dihadapi sehingga dari zero kemudian menjadi hero.
Lalu bagaimana dengan kita? Mungkin kita sering menghadapi masa-masa sulit. Masa dimana kadang membuat kita terpuruk. Apa yang kemudian kita perbuat ? ada sebagian dari kita yang justru akan berlarut-larut dalam keterpurukan. Berhari-hari bahkan mungkin berminggu-minggu kita hanyut dalam kubangan yang membuat kita semakin terkubur dalam sehingga kita sulit untuk bangkit. Mengapa? Karena kita tidak punya niat dan semangat untuk berjuang, untuk bangkit menghadapi tantangan. Kita sering kali dimanja oleh sifat malas kita. Sementara mereka yang sukses selalu menjadikan kegagalan demi kegagalan adalah energi besar yang membangkitkan gairah hidup mereka untuk mengubah dari nothing menjadi everything sehingga mereka selalu menjadi “pemenang” dalam hidup . Pastikan bahwa “All man can be a hero”. Are you believed?...
To be continue

One heart, one earth
taufik31@gmail.com

About Me

Aku adalah lelaki.........lahir di sebuah desa kecil di ujung selatan wilayah kecamatan Grabag, tepatnya di Desa Cokro pada hari Minggu Pahing tanggal 31 Oktober 1971 dari sepasang suami istri Sucipto-Sumarmi. Mereka berdua ketemu di PON (Pekan Olah Raga Nasional) di Surabaya. Ayahku adalah kontingen Jawa Tengah dan Ibuku kontingen dari DIY. Dari hasil pertemuan itu jadilah aku. Ketika SD aku mendaftar di SDN Klopo Tegalrejo. Aku langsung loncat tidak masuk ke TK dulu. Nggak tau ketika aku mau dimasukkan ke TK aku mendingan nangis, sampai dirayu oleh guru TK yang datang ke rumah aku nggak mau. Tapi begitu aku masuk SD aku langsung “klik” punya niat belajar yang tinggi (nggak sombong lho !). di SD Klopo aku sampai kelas 3, kelas 4 sampai 6 aku pindah ke SDN Ngadireja Tegalrejo. Trus aku melanjutkan ke SMPN 3 Kodya Magelang. Tamat dari sana aku mencoba mendaftar di Sekolah Analis Kesehatan DIY, karena tidak bawa rekomendasi dari Kanwil Jateng aku tidak diterima, trus aku terdampar di SMAK Pendowo. Lulus dari sana aku daftar di IKIP Negeri Semarang yang sekarang jadi UNES. Dalam angkatanku aku adalah mahasiswa yang lulus tercepat, hanya empat tahun aku sudah menyelesaikan sarjana S-1 (hebat ya.....). Belum diwisuda aku sudah dapat tawaran untuk ngajar di SMA Islam Sudirman Ambarawa. Dua tahun aku mengajar di sana, banyak pengalaman yang aku peroleh.Tahun 1997 aku diterima CPNS dan aku ditempatkan di SMPN 2 Bandongan Magelang sampai sekarang. Di SMP itu pula aku dapat jodoh seorang wanita yang oleh ortunya diberi label SITI HARYATI dan sampai tulisan ini ditulis kami berdua dikaruniai dua orang anak, anak pertama GENERA AQSAL TAUFIK, anak kedua FILIA DEALOVA TAUFIK. Oh ya......disela-sela kesibukanku mengajar. Aku juga menyempatkan diri untuk mengupgrade keilmuan akademis dengan melajutkan pendidikan ke jenjang S-2 di STIE Widya Wiwaha Yogyakarta. Dan lagi-lagi Alhamdulillah aku lulus dengan predikat Cumlaude dan mendapat peringkat pertama.OK....itu perkenalanku yang singkat. See You...........