Minggu, 05 April 2020

Materi Ajar Virus Corona (Covid-19)


Apa yang disebut dengan Virus Corona?
Virus Corona adalah sebuah keluarga virus yang ditemukan pada manusia dan hewan. Sebagian virusnya dapat menginfeksi manusia serta menyebabkan berbagai penyakit, mulai dari penyakit umum seperti flu, hingga penyakit-penyakit yang lebih fatal, seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).

Bagaimana proses penyebaran Virus Corona?
Seringkali virus ini menyebar antara manusia ke manusia melalui tetesan cairan dari mulut dan hidung saat orang yang terinfeksi sedang batuk atau bersin, mirip dengan cara penularan penyakit flu. Tetes cairan dari mulut dan hidung pasien tersebut bisa jatuh dan tertinggal pada mulut dan hidung orang lain yang berada di dekatnya, bahkan dihisap dan terserap ke dalam paru-paru orang tersebut melalui hidungnya.

Gejala Infeksi Coronavirus
Virus corona bisa menimbulkan beragam gejala pada pengidapnya. Gejala yang muncul inibergantung pada jenis virus corona yang menyerang, dan seberapa serius infeksi yang terjadi. Berikut beberapa gejala virus corona yang terbilang ringan:
  • Hidung beringus.
  • Sakit kepala.
  • Batuk.
  • Sakit tenggorokan.
  • Demam.
  • Merasa tidak enak badan.
Hal yang perlu ditegaskan, beberapa virus corona dapat menyebabkan gejala yang parah. Infeksinya dapat berubah menjadi bronkitis dan pneumonia (disebabkan oleh 2019-nCoV) , yang menyebabkan gejala seperti:
  • Demam yang mungkin cukup tinggi bila pasien mengidap pneumonia.
  • Batuk dengan lendir.
  • Sesak napas.
  • Nyeri dada atau sesak saat bernapas dan batuk.
Infeksi bisa semakin parah bila menyerang kelompok individu tertentu. Contohnya orang dengan penyakit jantung atau paru-paru, orang dengan sistem kekebalan yang lemah, bayi, dan lansia.

Diagnosis Infeksi Coronavirus
Untuk mendiagnosis infeksi virus corona, dokter akan mengawali dengan anamnesis atau wawancara medis. Di sini dokter akan menanyakan seputar gejala atau keluhan yang dialami pasien. Selain itu, dokter juga akan melakukan pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan darah untuk membantu menegakkan diagnosis.

Dokter mungkin juga akan melakukan tes dahak, mengambil sampel dari tenggorokan, atau spesimen pernapasan lainnya. Untuk kasus yang diduga infeksi novel coronavirus, dokter akan melakukan swab tenggorokan, DPL, fungsi hepar, fungsi ginjal, dan PCT/CRP.

Komplikasi Infeksi Coronavirus
Virus corona yang menyebabkan penyakit SARS bisa menimbulkan komplikasi pneumonia, dan masalah pernapasan parah lainnya bila tak ditangani dengan cepat dan tepat. Selain itu, SARS juga bisa menyebabkan kegagalan pernapasan, gagal jantung, hati, dan kematian.

Hampir sama dengan SARS, virus corona juga bisa menimbulkan komplikasi yang serius. Infeksi virus ini bisa menyebabkan pneumonia, sindrom pernapasan akut, gagal ginjal, dan bahkan kematian.

Pengobatan Infeksi Coronavirus
Tak ada perawatan khusus untuk mengatasi infeksi virus corona. Umumnya pengidap akan pulih dengan sendirinya. Namun, ada beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk meredakan gejala infeksi virus corona. Contohnya:
  • Minum obat yang dijual bebas untuk mengurangi rasa sakit, demam, dan batuk. Namun, jangan berikan aspirin pada anak-anak. Selain itu, jangan berikan obat batuk pada anak di bawah empat tahun.
  • Gunakan pelembab ruangan atau mandi air panas untuk membantu meredakan sakit tenggorokan dan batuk.
  • Perbanyak istirahat.
  • Perbanyak asupan cairan tubuh.
  • Jika merasa khawatir dengan gejala yang dialami, segeralah hubungi penyedia layanan kesehatan terdekat.

Khusus untuk virus corona yang menyebabkan penyakit serius, seperti SARS, MERS, atau infeksi novel coronavirus, penanganannya akan disesuaikan dengan penyakit yang diidap dan kondisi pasien.
Bila pasien mengidap infeksi novel coronavirus, dokter akan merujuk ke RS Rujukan yang telah ditunjuk oleh Dinkes (Dinas Kesehatan) setempat. Bila tidak bisa dirujuk karena beberapa alasan, dokter akan melakukan:
  • Isolasi
  • Serial foto toraks sesuai indikasi.
  • Terapi simptomatik.
  • Terapi cairan.
  • Ventilator mekanik (bila gagal napas)
  • Bila ada disertai infeksi bakteri, dapat diberikan antibiotik.

Pencegahan Infeksi Coronavirus

Sampai saat ini belum ada vaksin untuk mencegah infeksi virus corona. Namun, setidaknya ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko terjangkit virus ini. Berikut upaya yang bisa dilakukan:

  • Sering-seringlah mencuci tangan dengan sabun dan air selama 20 detik hingga bersih.
  • Hindari menyentuh wajah, hidung, atau mulut saat tangan dalam keadaan kotor atau belum dicuci.
  • Hindari kontak langsung atau berdekatan dengan orang yang sakit.
  • Hindari menyentuh hewan atau unggas liar.
  • Membersihkan dan mensterilkan permukaan benda yang sering digunakan.
  • Tutup hidung dan mulut ketika bersin atau batuk dengan tisu. Kemudian, buanglah tisu dan cuci tangan hingga bersih.
  • Jangan keluar rumah dalam keadaan sakit.
  • Kenakan masker dan segera berobat ke fasilitas kesehatan ketika mengalami gejala penyakit saluran napas.
Cara penyebaran Virus Corona
Badan Kesehatan Dunia (WHO-World Health Organization) mengungkapkan cara penyebaran virus corona dari satu orang ke lainnya. Menurut WHO, ketika seseorang yang menderita COVID-19 batuk atau bernapas, mereka melepaskan seperti tetesan cairan yang juga terdapat virus corona.

Kebanyakan tetesan atau cairan itu jatuh pada permukaan dan benda di dekatnya -seperti meja, meja, atau telepon.

Orang bisa terpapar atau terinfeksi COVID-19 dengan menyentuh permukaan atau benda yang terkontaminasi dan kemudian menyentuh mata, hidung, atau mulut.

Jika Anda berdiri pada jarak 1 atau 2 meter dari seseorang dengan COVID-19, Anda dapat terjangkir melalui batuk termasuk saat mereka menghembuskan napas.

Dengan kata lain, COVID-19 menyebar serupa cara untuk flu. Sebagian besar orang yang terinfeksi COVID-19 mengalami gejala ringan dan sembuh.

Namun, beberapa kasus virus corona berlanjut dengan mengalami penyakit yang lebih serius dan mungkin memerlukan perawatan di rumah sakit.

Risiko penyakit atau terinfeksi virus corona kian meninggkat meningkat bagi Anda dengan usai 50 ke atas. Usia tersebut disebut lebih rentan daripada mereka yang di bawah 50.

Orang dengan melemah sistem kekebalan tubuh dan orang-orang dengan kondisi seperti diabetes, penyakit jantung dan paru-paru juga lebih banyak rentan terhadap virus corona.

Pencegahan Virus Corona
Sampai saat ini belum ada vaksin untuk mencegah infeksi virus corona. Namun, setidaknya ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko terjangkit virus ini. Berikut upaya yang bisa dilakukan:
  • Sering-seringlah mencuci tangan dengan sabun dan air selama 20 detik hingga bersih.
  • Hindari menyentuh wajah, hidung, atau mulut saat tangan dalam keadaan kotor atau belum dicuci.
  • Hindari kontak langsung atau berdekatan dengan orang yang sakit.
  • Hindari menyentuh hewan atau unggas liar.
  • Membersihkan dan mensterilkan permukaan benda yang sering digunakan.
  • Tutup hidung dan mulut ketika bersin atau batuk dengan tisu. Kemudian, buanglah tisu dan cuci tangan hingga bersih.
  • Jangan keluar rumah dalam keadaan sakit.
  • Kenakan masker dan segera berobat ke fasilitas kesehatan ketika mengalami gejala penyakit saluran napas.

Daftar Pustaka
Centers for Disease Control and Prevention (CDC). Diakses pada 2020. 2019 Novel Coronavirus (2019-nCoV), Wuhan, China.

Centers for Disease Control and Prevention (CDC). Diakses pada 2020. Frequently Asked Questions About SARS.

IDI - Siaran Pers Ikatan Dokter Indonesia. Diakses pada 2020. Outbereak Pneumonia Virus Wuhan.
Medscape. Diakses pada 2020.

What is the role of coronavirus in the etiology of viral pneumonia?
US National Library of Medicine National Institutes of Health - Medlineplus. Diakses pada 2020.

Coronavirus Infections. Web MD. Diakses pada 2020. Coronavirus.
WHO. Diakses pada 2020.

Coronavirus. https://tirto.id/cara-virus-corona-covid-19-menyebar-menurut-who-eBPk



Kamis, 09 Januari 2020

Fire Up Your Learning

Belajar merupakan suatu proses alamiah manusia untuk dapat meningkatkan kualitas jati diri, namun banyak orang atau pribadi yang malas untuk belajar.

Metode belajar dengan basis Mind Technology ternyata sangat membantu siswa dalam mempercepat dalam pengertian pemahaman maupun analisa, hal ini terbukti, dengan mudahnya siswa menangkap materi pelajaran dan hasil akhir yang memuaskan.

Konsep belajar dengan metode fire up your learning, yang kami terapkan di lembaga , merupakan metode pengajaran yang menitik beratkan kepada mekanisme kerja Brain dan Mind secara menyeluruh. Sehingga terjadi lompatan pemahaman dalam belajar, baik itu ilmu pasti, sosial dan seni.

Penerapan Fire up Your learning, dalam pembelajaran anak usia dibawah 15 tahun, meruapakan konsep dan penemuan yang menjanjikan untuk meningkatkan prestasi dan kemandirian siswa dalam belajar dan berkreativitas.

Konsep dalam Fire Up your Learning yang kami terapkan dalam pembelajaran kepada anak didik merupakan kelanjutan metode belajar Alpha Learning. dengan prinsip dasar adalah sebagai berikut:

1. Setiap anak adalah cerdas dan mereka berhak untuk mengembangkan kecerdasannya.
2. Setiap anak memiliki kemampuan untuk dapat hidup sukses dan mandiri.
3. Semua materi pelajaran dapat dipelajari dengan mudah asal kita mampu mengoptimalkan dan mengaktivasi otak dengan baik.
4. Keberhasil dalam belajar apapun Pikiran ( mind ) adalah kekuatan yang mampu mewujudkan hasil akhir dari suatu proses belajar.
5. Semangat dan motivasi belajar siswa dapat direkayasa dengan melakukan anchor dan trigger
6. Anak yang lambat dalam pemahaman atau dalam belajar, dapat dipacu dengan mengaktifkan DNA kecerdasannya.
7. Anak akan sangat mudah dalam belajar, yang sesuai dengan tipe modalitas , kepribadian dan rentang fokus otaknya.
8. Senang adalah kunci sukses dalam belajar , bahagian adalah kunci sukses dalam mendapatkan hasil akhir.

Akhir-akhirnya ini banyak disajikan cara belajar, yang berbasis Brain Technology, tetapi referensi dan buku yang banyak ditulis para pakar Brain Technology, pakar pendidikan dan sebagainya, belum dapat menjamah perubahan di sekolah-sekolah apalagi di Desa-desa.
semua hanya sebatas wacana dan bahan tambahan bacaaan bagi guru yang kreatif, namun dalam implikasinya di sekolah atau di kelas sangatlah minim.

Dalam Fire Up Your Learning dengan basis Mind Technology, kemampuan dasar yang harus dikuasasi oleh seorang guru adalah:

1. Pengetahuan mengenai Otak dan mekanisme, terutama mekanisme dalam menerima materi , info, ilmu dan sebagainya. sampai pada tipe otak anak didik, karena dengan memahami sistem dan mekanisme otak dalam belajar maka guru akan sangat mudah mentransfer ilmu kepada anak didik.
2. Pengetahuan mengenai mekanisme pikiran dan pengaruhnya terhadap kerja otak.
3. Pengetahuan kepribadian anak secar detail, karena akan memudahkan dalam memberikan tekanan dan semangat dan kreativitas.
4. mengenal sistem memori otak dan pengarsipan materi dalam otak
5. Mind set yang baik terhadap anak didik.
6. pemahaman tentang kecerdasan majemuk dan cara mengembangkannya.

Tahap Tahap yang harus ditempuh oleh seorang Instruktur ataui guru dalam penerapan Fire Up Your Learning.

1. Pastikan suasana KBM sesuai dengan umur anak.
2. Awali dengan menurunkan frekuensi gelombang otak menuju gelombang super learning
3. Pengaharapan yang besar dari anak terhadap guru tentang materi yang akan diberikan
4. Pengaharapan yang besar dari guru kepada semua murid
5. Gunakan metode mengajar yang sesuai dengan seluruh modalitas belajar secara seimbang
6. Perhatikan rentang fokus maksimal pada siswa
7. Berikan brain Gym sebagai relaxasi otak saat jeda rentang fokus
8. Apabila memungkinkan selingi dengan musik saat mengerjakan evaluasi
9. Colaborasi Learning dalam membahas materi dan mengerjakan soal evaluasi
10. Berikan pengahraan yang tinggi kepada anak berapapun hasil yang dicapai.
11. berdoalh untuk keberhasilan dan kesuksesan anak didik kita.

Demikian sekidit mengenai metode belajar yang dapat kami sampaikan, semoga dapat bermanfaat bagi keemajuan anak didik bangsa.