Rabu, 02 Januari 2008

From Zero To Hero (Part One)



Bila membaca judul di atas mungkin kita menganggap sudah terlalu umum. Di banyak buku judul tersebut sudah banyak ditulis, di acara olah raga di salah satu stasiun televisi juga dijadikan sebagai judul acara. Bahkan jika kita melihat acara Panasonic Award 2007 hari jumat malam kemarin, acara dibuka dengan opera musik yang berjudul itu pula. Nah…alasan saya menulis judul itu karena dari judul itu banyak hal yang bisa kita gali. Contohnya dari opera musik yang kemarin ditampilkan digambarkan bagaimana seseorang yang mempunyai mimpi ingin menjadi orang terkenal, harus berjuang keras untuk mewujudkan mimpinya, dan akhirnya berhasil.
Banyak orang-orang sukses yang memang berawal dari “zero”, ambil contoh tokoh-tokoh dunia seperti Issac Newton, Leonardo Da Vinci, Albert Einstein, Thomas Alfa Edison dan sebagainya, ketika di tingkat Sekolah Dasar diantara tokoh tersebut dikategorikan sebagai anak idiot, bahkan gurunya sempat berpikir “akan jadi apa anak ini kelak ?” Seorang Thomas Alfa Edison keluar dari sekolah kemudian membuat laboratorium sendiri ketika usianya masih dini. Bolehlah dia di sekolah dianggap sebagai seorang idiot, tetapi dilaboratorium yang dia bangun sendiri otaknya “mengalir” sangat deras, saking derasnya otak itu mengalir jika dirata-rata masa hidupnya dari bayi hingga meninggal setiap 10 hari sekali beliau menemukan satu penemuan baru, Wow…..I think he is an amazing man (sementara diantara kita mungkin hanya tahu kalau dia penemu bohlam lampu saja….kalau begitu bukankah kita yang idiot? Pikir saja sendiri).Contoh lain seorang Sammy vokalis Kerispatih adalah orang yang “gagal” di Indonesian Idol, masuk 10 besar saja tidak, tetapi yang kita saksikan sekarang dia lebih terkenal dibanding juaranya Indonesian Idol. Seorang Melly Goslow dulu hanya sebagai backing vokalnya KLA-Project, tetapi dengan usahanya yang gigih dan perlahan sekarang menjadi penyanyi dan pencipta lagu yang handal. Dan meskipun dia pencipta lagu yang hebat tetapi yang perlu kita tahu sampai sekarang dia tidak tahu apa itu not balok, padahal itu modal utama dari seorang pencipta lagu, namun sekali lagi seorang Melly dapat mengatasi rintangan tersebut. Wow…..I think she is an amazing woman. Pemeran Denias adalah juara 2 AFI Yunior, kalau boleh ini dianggap “gagal” karena tidak juara satu, tetapi di film dia buktikan eksistensi dan kemampuannya, dan hasil tetesan keringatnya adalah penghargaan di tingkat nasional maupun internasional, dan mungkin pada piala Oscar yang akan datang akan diikutsertakan. Mungkin kita juga menyaksikan bagaimana “ndesonya” Kangen Band karena memang beberapa personelnya adalah pernah menjadi tukang batu dan kuli bangunan, dan vokalisnya pernah juga jadi seorang “maling ayam” namun kondisi itu sekarang terjawab dengan kepopulerannya dan keberhasilannya. Atau kita tidak perlu membahas panjang lebar bagaimana perjuangan “seekor” Tukul Arwana.
Wah… rasanya masih banyak contoh yang tidak mungkin tertulis di lembar ini. Namun jika boleh kita simpulkan mereka berhasil karena kerja keras , mempunyai semangat yang tinggi, tidak mudah mengeluh dan putus asa, dan selalu berusaha mengatasi hambatan demi hambatan yang dihadapi sehingga dari zero kemudian menjadi hero.
Lalu bagaimana dengan kita? Mungkin kita sering menghadapi masa-masa sulit. Masa dimana kadang membuat kita terpuruk. Apa yang kemudian kita perbuat ? ada sebagian dari kita yang justru akan berlarut-larut dalam keterpurukan. Berhari-hari bahkan mungkin berminggu-minggu kita hanyut dalam kubangan yang membuat kita semakin terkubur dalam sehingga kita sulit untuk bangkit. Mengapa? Karena kita tidak punya niat dan semangat untuk berjuang, untuk bangkit menghadapi tantangan. Kita sering kali dimanja oleh sifat malas kita. Sementara mereka yang sukses selalu menjadikan kegagalan demi kegagalan adalah energi besar yang membangkitkan gairah hidup mereka untuk mengubah dari nothing menjadi everything sehingga mereka selalu menjadi “pemenang” dalam hidup . Pastikan bahwa “All man can be a hero”. Are you believed?...
To be continue

One heart, one earth
taufik31@gmail.com

Tidak ada komentar: