Rabu, 02 Januari 2008

Ramadhan 2007

Sepertiga Ramadhan terakhir setapak demi setapak kita lalui dengan pasti. Andai ini adalah suatu perjalanan jauh, sandal kita sudah pasti telah menipis dengan “srampat” yang hampir putus, pakaian kitapun pasti juga sudah compang-camping dan sangat bau karena tetesan keringat yang senantiasa mengucur. Tapi…..inilah indahnya puasa, inilah nikmatnya puasa. Semakin hari bolehlah tubuh ini kian menyusut, tapi kita yakin seperti do’a kita diawal Ramadhan bahwa hati kita semakin terbasuh, jiwa kita semakin terasah, dan karat-karat dosa melarut karena tempaan do’a serta ibadah kita.
Dan bila waktu Ramadhan telah berakhir, dan bila hari kemenangan itu hadir. Aku berharap kita benar-benar “menang” dalam arti yang sesungguhnya. Dan semoga kita masih diberi umur panjang agar dapat menemui Ramadhan tahun yang akan datang….Amin (meskipun tahun yang akan datang kamu tidak bersamaku lagi di sekolah ini).

Maafkan aku bila di hari yang fitri itu, aku tidak bisa hadir di hadapanmu . Aku hanya bisa titipkan salamku lewat gema takbir “Allahu Akbar” yang berkumandang di sela-sela malam, semoga itu telah mewakiliku. Dan di keheningan malam itu pula ijinkan aku untuk mengetuk hatimu , untuk membuka pintu maafmu , apabila selama ini ada kesalahan dan kekhilafanku. Dan ketika tulisan ini selesai kaubaca aku juga sudah memaafkanmu.


Taqobalallahu Mina Wa Minkum, Wa Siyamana, Wa Qiyamana, Wa Siyamakum. Semoga Allah berkenan melimpahkan Maghfiroh dan Kemenangan yang dijanjikanNya…Amin !

Tidak ada komentar: